Pahami Istilah Psikologi ini dapat Lebih Gaul
Rabu, 09 Agustus 2023 -
KATA serapan bahasa asing di era sekarang semakin banyak digunakan. Terlebih bagi generasi milenial dan Z yang mendapatkan banyak asupan budaya dari internet. Kata serapan bahasa asing yang sering digunakan di zaman sekarang khususnya adalah istilah psikologi. Penggunaan istilah ini akibat meningkatnya kesadaran terhadap kesehatan mental.
Namun, beberapa istilah psikologi ini kerap kali disalahgunakan oleh masyarakat. Melansir dari majalah Time, berikut istilah psikologi yang kerap salah digunakan oleh banyak orang.
Baca Juga:
Anak yang Tidak Terlalu Memperhatikan Ternyata Menyerap Informasi Lebih Banyak

Gaslighting
Gaslighting merupakan istilah untuk menggambarkan tindakan orang yang tidak peka, bohong, atau sekadar memiliki perbedaan pendapat. Menurut Elisa Martinez, gaslighting terjadi ketika seseorang memanipulasi kamu untuk mempertanyakan "kewarasan kamu, pengalaman kamu, ingatan kamu, bahkan realitas kamu". Ini sering terjadi dalam hubungan yang kasar.
Triggered
Istilah ini kerap kali digunakan saat orang tersinggung. Namun, arti sebenarnya, triggered berarti menghadapi pengingat akan pengalaman traumatis, diikuti dengan respons seperti kilas balik, pikiran yang merugikan diri sendiri, atau serangan panik. Contohnya jika mengalami kecelakaan mobil yang parah. Kemudian orang tersebut memiliki ketakutan yang berlebih ketika kembali mengendarai mobil.
Toxic
Toxic mungkin berarti racun, yang biasanya digunakan untuk orang-orang yang menjengkelkan. Namun, arti sebenarnya toxic memiliki hubungan yang buruk di percintaan, teman atau orangtua.
Baca Juga:

Narcistic
Narcistic biasanya digunakan untuk orang yang memiliki kecintaan berlebih terhadap internet. Gangguan kepribadian narsistik adalah diagnosis klinis yang dapat melibatkan karakteristik. Seperti bakat dan kepentingan diri yang berlebihan, fantasi kekuasaan dan keindahan, kecenderungan untuk memanfaatkan orang lain, dan kebutuhan yang mendalam pada perhatian dan kekaguman.
Antisosial
Istilah antisosial ini sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk menunjukkan kurangnya keinginan untuk bersosialisasi bersama orang lain. Namun, sebenarnya merujuk pada gangguan kepribadian yang terkait dengan pengabaian dan pelanggaran hak orang lain berulang kali.
Ini ditandai dengan perilaku kriminal, impulsif, kurangnya empati, dan kurangnya kesadaran tentang bagaimana seseorang memengaruhi orang lain. (mro)
Baca Juga:
Mengenal Istilah Bed Rotting dan Pengaruhnya untuk Kesehatan