Mengenal Istilah Bed Rotting dan Pengaruhnya untuk Kesehatan


Dalam dosis kecil, praktik ‘Bed Rotting’ bisa menenangkan tubuh. (Foto: Unsplash/Kinga)
PERNAHKAH kamu mendengar istilah bed rotting? Sebuah tren yang merupakan aktivitas di tempat tidur dalam waktu tertentu bukan untuk tidur, melainkan melakukan aktivitas pasif sebagai perawatan diri yang populer dilakukan oleh para generasi Z yang merasa jenus dengan aktivitas keterlibatan sosial.
Seperti dilansir Health, Jumat (28/7), para ahli setuju bahwa penting untuk memanjakan diri dalam perawatan diri untuk mengelola stres dan meningkatkan energi. Perawatan diri penting untuk kesehatan fisik dan mental seseorang, termasuk bed rotting.
Baca juga:
Tetap Lelah Meski Sudah Tidur? Periksa Kebiasaan Burukmu

“Orang-orang ini mungkin menggunakan praktik ini untuk memberi diri mereka kesempatan untuk mengisi ulang 'baterai’ mereka,” ucap psikolog di New York-Presbyterian/Columbia University Irving Medical Center Cortney DeAngelis, PsyD.
Dalam dosis kecil, praktik bed rotting bisa menenangkan tubuh dan membantu meredakan stres serta kelelahan, terutama bagi orang yang bekerja berjam-jam yang menurut fisik atau mental mereka. berbaring di tempat tidur dikenal sebagai cara untuk bersantai, sehingga dapat membuat seseorang untuk berbaring tanpa merasa bersalah.
Lebih lanjut, praktik bed rotting bisa bermanfaat bagi beberapa orang dalam jangka pendek, tetapi hal tersebut perlu menjadi perhatian bila berlangsung lebih dari satu atau dua hari. Asisten professor psikiatri klinis di Columbia Unviersity Irving Medical Center/New York State Psychiatric Institute Ryan Sultan, MD menuturkan bila bed rotting menjadi kebiasaan, hal tersebut bisa menjadi tanda depresi atau menimbulkan masalah kesehatan mental lainnya.
Baca juga:

“Penting untuk memperhatikan hal tersebut dan tidak membiarkan ‘Bed Rotting’ menjadi pola perilaku,” lanjut Sultan.
Adapun ahli kedokteran keluarga Kelly Glazer Baron mengatakan, bahwa kebiasaan ini bisa mengganggu atau menurunkan kualitas tidur. Bukan tak mungkin, dengan berleyeh-leyeh di atas kasur sepanjang hari, seseorang justru akan sulit tertidur di malam harinya.
"Tempat tidur seharusnya hanya digunakan untuk tidur dan keintiman, bukan untuk menonton film, bekerja, dan makan," jelas Baron.
Sebagai pedoman umum, bila kamu tidak tertidur dalam waktu 30 menit setelah naik ke tempat tidur atau terbangun lebih dari 20 menit di tengah malam, maka sebaiknya kamu harus bangun dari tempat tidur. Bila ingin bersantai ada baiknya pilihlah sofa atau kursi yang nyaman. (far)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
