P2G Sarankan Pemerintah Fokuskan Bahasa Mandarin Ketimbang Porutgis di Sekolah, Bisa Lebih Cuan dan Bikin Kaya Raya Cepat di Era Ekonomi Digital
Jumat, 24 Oktober 2025 -
Merahputih.com - Koordinator Nasional (Kornas) Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, menyarankan pemerintah untuk lebih memprioritaskan fokus pembelajaran Bahasa Mandarin di sekolah daripada Bahasa Portugis.
P2G menilai bahwa penguasaan Bahasa Mandarin menawarkan potensi peluang kerja yang jauh lebih luas dan terbuka.
"Misalnya di jenjang SMA atau SMK karena ini akan digunakan untuk dunia kerja, dunia industri. Kita tahu China adalah negara yang sedang pesat perkembangan perekonomiannya, industri dan teknologi," ujar Satriwan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/10).
Baca juga:
Bahasa Mandarin vs. Bahasa Portugis dalam Era Global
Menurut Satriwan, Bahasa Mandarin kini menempati posisi yang sangat strategis sebagai kelompok bahasa asing. Ini didorong oleh pertumbuhan Tiongkok yang kian pesat sebagai pusat ekonomi, industri, teknologi, dan ilmu pengetahuan global.
Sebaliknya, Satriwan menyoroti Bahasa Portugis yang dianggap kurang relevan dalam konteks dunia bisnis dan industri global saat ini. Ia berpendapat, negara-negara penutur Bahasa Portugis umumnya adalah negara berkembang, mirip dengan Indonesia.
"Apa lagi negara-negara yang penutur Bahasa Portugis umumnya adalah negara-negara yang berkembang seperti halnya Indonesia," imbuh Satriwan.
Usulan P2G ini muncul di tengah arahan Presiden Prabowo Subianto kepada Mendiktisaintek Brian Yuliarto dan Mendikdasman Abdul Mu'ti untuk menindaklanjuti rencana pembelajaran Bahasa Portugis di sekolah-sekolah.
Baca juga:
Arahan tersebut diberikan Prabowo sebagai bentuk apresiasi atas hubungan bilateral yang erat antara Indonesia dengan Brasil, yang merupakan negara berbahasa Portugis.
"Dan akan memberi petunjuk kepada Menteri Pendidikan Tinggi dan Menteri Pendidikan Dasar Indonesia untuk mulai mengajar bahasa Portugis di sekolah-sekolah kita. Ini bukti bahwa ini memandang hubungan Brasil dan Indonesia sangat besar," ujar Prabowo saat pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, di Istana Merdeka. (Knu)