P2G Tolak Bahasa Portugis di Sekolah, Tak Relevan di Bisnis dan Kendala Guru LPTK
Ilustrasi. (Foto: Pexels/Andrea Piacquadio)
Merahputih.com - Rencana pemerintah menerapkan pembelajaran Bahasa Portugis di sekolah menuai kritik dan reaksi dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G).
Koordinator Nasional (Kornas) P2G, Satriwan Salim, mempertanyakan urgensi Bahasa Portugis karena dinilai kurang relevan dalam konteks global, khususnya dunia bisnis.
Baca juga:
"Bagi kami Bahasa Portugis justru itu secara fungsional di masyarakat dunia, masyarakat global tidak menjadi bahasa yang dipakai di dalam dunia industri atau di dunia bisnis," ujar Satriwan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (24/10).
Tidak seperti Bahasa Inggris yang dominan digunakan negara maju, mayoritas penutur Bahasa Portugis berasal dari negara berkembang, mirip dengan Indonesia. Oleh karena itu, ia berpendapat mempelajari Bahasa Portugis sebagai bahasa asing di sekolah tidak akan memberikan keuntungan pragmatis yang signifikan.
Tantangan Implementasi dan Kesiapan Guru
Satriwan juga menyoroti kendala besar dalam pengajaran Bahasa Portugis di Indonesia, terutama terkait kesiapan sumber daya manusia (SDM) pengajar.
Ia menilai saat ini belum ada lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) yang memiliki jurusan atau program studi (prodi) untuk mencetak calon guru Bahasa Portugis.
"Kalau Portugis banyak kendalanya, karena di perguruan tinggi pendidikan, LPTK, di perguruan tinggi LPTK Bahasa Portugis setahu saya itu tidak ada jurusan atau prodi-prodinya yang menyiapkan calon-calon guru Bahasa Portugis," ungkapnya.
Baca juga:
Rencana penerapan Bahasa Portugis ini sendiri merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto serta Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasman) Abdul Mu'ti. Presiden berharap langkah ini dapat segera diimplementasikan di seluruh sekolah. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Saat Prabowo Bela Pendidik, Ingatkan Orang Tua Tidak Kurang Ajar ke Guru
PGRI Minta Guru Jadi Kenselor Buat Cegah Perundungan
Legislator PKB Ingatkan Program Guru Wali Jangan Tambah Beban Mengajar
150 Ribu Guru Bakal Dapat Beasiswa, Diberi Rp 3 Juta Per Semester
Kekerasan dan Perundungan di Sekolah Diharap Jadi Alasan Kuat Perlindungan Guru Masuk Revisi UU Sisdiknas
Wamendikdasmen Ingin Sentralisasi Guru, Mudahkan Redistribusi Guru
Guru Diminta ‘Double Job’ Jadi Konselor, DPR Tekankan Tiap Sekolah Harus Punya Psikolog
KDM Terbitkan SE Larangan Hukuman Fisik di Sekolah, Semua Jenjang Wajib Patuh
Prabowo Subianto Rehabilitasi Dua Guru Luwu Utara, Sinyal Kuat Negara Hadir Lindungi Guru Honorer dari Ketidakadilan
Hak Pensiun 2 Guru Dapat Rehabilitasi Presiden Prabowo Bakal Dipulihkan, Operator Dapodik Dipanggil Menteri