Muktamar X PPP Serukan Pengembalian Muruah Santri
Jumat, 26 September 2025 -
MERAHPUTIH.COM - PARTAI Persatuan Pembangunan (PPP) akan menggelar Muktamar X pada 27-29 September. Muktamar ini akan jadi momentum awal penentuan nasib partai setelah gagal masuk Senayan di Pemilu 2024. Setelah muktamar, akan diputuskan apakah partai berlambang Kabah ini menuju kepunahan atau sebaliknya menuju kebangkitan.
Dosen Departemen Politik Pemerintahan FISIP Universitas Diponegoro (Undip) Wahid Abdulrahman mengatakan, dalam sejarah pemilu di Indonesia, belum ada partai politik yang mampu kembali ke parlemen setelah gagal karena tidak lolos parliamentary threshold.
“Itu jadi peringatan bagi PPP yang merupakan partai tradisional. Kekhawatiran akan kepunahannya semakin logis ketika mencermati dinamika perolehan suara dari pemilu ke pemilu,” kata Wahid, Jumat (26/9).
Dalam tiga pemilu terakhir PPP, kata dia, mengalami penurunan suara yang signifikan. Pada Pemilu 2014, PPP memperoleh 8.152.957 suara (6,53 persen), menurun pada Pemilu 2019 menjadi 6.323.147 (4,52 persen), dan pada Pemilu 2024 menjadi 5.878.777 (3,87 persen).
“Dengan menggunakan pendekatan teori pelembagaan partai politik, penurunan signifikan yang terjadi di PPP dalam tiga pemilu terakhir disebabkan faktor internal yakni kegagalan dalam mengelola konflik,” kata dia.
Baca juga:
Hasil Mukernas V: Muktamar PPP Digelar Usai Pilkada Serentak 2020
Dia mengatakan PPP didera masalah internal mulai dari dualisme kepengurusan hingga kristalisasi persaingan antar faksi menjelang Pemilu 2024. "Faktor tersebut diperparah kegagalan PPP dalam menjaga basis pemilih tradisional. Pada saat yang sama, partai kurang cakap dalam merespons perubahan demografi pemilih serta ketidakcermatan membaca arah politik nasional," ucap dia.
Ia menambahkan PPP semakin dituntut untuk mampu beradaptasi dengan perubahan karakter demografis pemilih Indonesia khususnya generasi millennial dan zillenial.
“Mengingat mereka inilah di masa depan akan mendominasi. Tentu tantangan lain yakni konsolidasi organisasi di tengah demokrasi liberal yang memerlukan sumber pendanaan besar serta kompetisi partai yang semakin ketat,” pungkasnya.(Ismail/Jawa Tengah)
Baca juga:
Mantan Menag dan Ketum PPP Suryadharma Ali Meninggal, PPP Perintahkan Kader Gelar Salat Gaib