Merapi Meletus, BPPTKG Imbau Warga Tutup Sumber Air

Kamis, 28 Januari 2021 - Andika Pratama

MerahPutih.com - BPPTKG mengimbau warga Lereng Merapi untuk menutup sumber air dan memakai masker agar tidak terkena debu dari letusan Gunung Merapi.

Akibat dari kejadian awan panas guguran tersebut, terjadi hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal di wilayah Boyolali dan Klaten. Di antaranya di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali dan beberapa lokasi di Klaten.

Baca Juga

Merapi Erupsi, BPBD Sleman Bersiap Ungsikan Warga

“Erupsi tipe Merapi adalah erupsi dengan aktivitas berupa pertumbuhan kubah lava, disertai guguran lava & awan panas. Hujan abu terjadi akibat dari kejadian awan panas guguran," Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida melalui keterangan pers di Yogyakarta, Rabu (27/1).

BPPTKG menetapkan radius bahaya sejauh 5 km dari Puncak Merapi. Ia mengimbau masyarakat mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dengan memakai masker, kacamata, & menutup sumber air.

Selain itu, warga dan penambang diminta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.

"Potensi bahaya erupsi Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya, yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal 5 km dari puncak,"jelas dia.

Awan panas keluar dari Gunung Merapi.
Awan panas keluar dari Gunung Merapi. Foto: BPPTKG

Para penambang pasir juga diminta menjauhi dan tidak melakukan aktifitas di sepanjang alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, & Putih.

BPPTKG memperkirakan Merapi masih akan terus mengeluarkan awanpanas dan memuntahkan guguran material serta lava pijar. Lontaran material vulkanik diperkirakan menjangkau radius 3 km dari puncak.
Status Gunung Merapi masih Siaga sejak 5 November 2020. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Baca Juga

Merapi Muntahkan Abu Vulkanik, Penerbangan di Bandara Adi Soemarmo Normal

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan