Menteri PUPR: Ibu Kota Baru Berkonsep City of the Forest

Selasa, 27 Agustus 2019 - Eddy Flo

MerahPutih.Com - Pemindahan ibu kota direncanakan akan dimulai pada tahun 2024. Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono mengatakan Ibu Kota baru akan berkonsep City of the Forest.

Lebih lanjut Basuki menjamin proses pembangunan ibu kota baru ini tidak merusak lingkungan. Bahkan pihaknya akan menghijaukan kembali daerah bekas sawit dan batu bara yang ada di sekitar ibu kota baru.

>Baca Juga:

>Jokowi Diminta Secara Terbuka Sampaikan Roadmap Ibu Kota Baru ke DPR

“Konsepnya A City in The Forest, hutan Suharto banyak bekas illegal sawit akan dihutankan lagi,” katanya usai menjadi pembicara di kuliah umum di hadapan 471 mahasiswa baru program pascasarjana Fakulta Teknik UGM di Grha Sabha Pramana, Selasa (27/8).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono (Antaranews/Bayu Prasetyo)

Proses pemindahan ibu kota ini tersebut dilakukan secara bertahap. Pada tahun ini hingga 2020 pihaknya tengah menyiapkan desain kawasan, konsep tata ruang dan tata banguan dan lingkungan.

“Kita akan menentukan dimana letak istananya, kantornya, perumahan, dan lokasi komersilnya,” katanya.

Selain itu pihaknya turut akan memperbaiki drainase kota Samarinda yang kerap kali menyebabkan banjir.

Banjir yang melanda Samarinda beberapa waktu lalu disebabkan karena saluran drainase yang kurang baik. Pihaknya akan memperhatikan hal itu.

"Kejadian banjir di Samarinda bukan debit air. tapi drainase kotanya. Yntuk ibu kota kita desain prasaranan jalan dan drainase untuk penduduk 1,5 juta sehingga tidak kena banjir,” katanya.

Baca Juga:

Sepakat dengan Presiden, Djarot Sebut Pemindahan Ibu Kota Kurangi Masalah di Jakarta

Proses pemindahan ibu kota ini menurut Basuki dilakukan dengan kajian mendalam agar pemindahan ini tidak menjadi sia-sia.

Bahkan pemerintah sudah mengkaji dari pengalaman 78 proses pemindahan ibu kota negara di seluruh dunia. “Canberra, Putrajaya dan Brasilia sebagai contoh kita tidak ingin seperti itu,” tutupnya.

Muriani Emelda Isharyani, 39 tahun, mahasiwsa baru prodi doktor Teknik Industri, Fakultas Teknik UGM yang berasa dari kota Samarinda, menyambut baik rencana pemindahan ibu kota ini. Pasalnya akan banyak terbuka lapangan pekerjaan baru bagi generasi muda.(*)

Berita ini ditulis berdasarkan laporan Teresa Ika, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Yogyakarta.

Baca Juga:

Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Bagaimana Nasib Istana Negara?

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan