Mengenal Seni Calung Kang Epot, Tetap Eksis di Milenial

Rabu, 15 Februari 2023 - P Suryo R

SEIRING perkembangan zaman yang semakin modern, banyak kesenian daerah yang mulai memudar bahkan hilang. Namun, tidak dengan salah satu seni calung yang masih eksis di Kota Bandung hingga saat ini, Calung Epot Group. Calung Epot Group beralamat di Kelurahan Pasirjati Kecamatan Ujungberung.

Bagi yang belum tahu apa itu kesenian calung. Calung merupakan alat musik tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara ditabuh pada ruas yang tersusun menggunakan pemukul bilah.

Baca Juga:

Mengenal Calung, Alat Musik Sunda Sejenis Angklung

calung
Kang Epot mengakui, pergeseran teknologi memiliki sejumlah dampak terhadap seni calung. (Humas Bandung)

Pada tahun 2000, Calung Epot Group mulai menciptakan lagu. Hingga tahun 2002 sudah menghasilkan sembilan album. Personelnya terdiri dari 15 orang.

Calung Epot Group sering tampil di sejumlah gelaran. Mulai dari sunatan, pernikahan, hingga ulang tahun pemerintahan Kota Bandung dan Sumedang. Selain itu, Calung Epot Group juga pernah tampil di berbagai media seperti tv dan radio.

Pendiri Calung Epot Group, Kang Epot mengakui, pergeseran teknologi memiliki sejumlah dampak terhadap seni calung.

“Dengan pergeseran teknologi, pasti ada sisi yang diuntungkan dan ada yang dirugikan. Contohnya seni calung yang dirugikan, karena pergeseran teknologi yang semakin berkembang menyebabkan kesenian calung hanya dapat dinikmati oleh kalangan yang kurang menguasai teknologi,” ujarnya.

Kang Epot menegaskan, ingin merawat keseniannya agar terus bertahan hingga generasi penerus tetap bisa menikmatinya.

Baca Juga:

Calung Renteng Alat Musik Tradisional Mirip Angklung

calung
Calung dibuat berderet sesuai tangga nada pentatonik. (Humas Bandung)

“Kita tetap bertahan. Karena memang niat kita untuk merawat, bukan bisnis. Sehingga, kita sifatnya suka rela,” ungkapnya. Bila ingin mengundang Calung Epot Group sendiri, dapat menghubungi nomor WhatsApp kang epot 0822-1644-1590.

Calung disebut juga prototipe dari angklung. Calung dibuat berderet sesuai tangga nada pentatonik (da mi na ti la). Kalau angklung dimainkan dengan cara digoyangkan, calung dimainkan dengan dipukul. Pemukul calung terbuat dari kayu.

Alat musik calung tenar seiring pengenalan para seniman Sunda kepada masyarakat luas. Melalui media yang menjangkau lebih luas, seperti radio dan televisi, calung dikenal menjadi bagian musik Sunda bahkan mendorong musik kontemporer dengan disandingkan alat musik modern.

Calung dibuat dari jenis bambu khas yaitu awi wulung (bambu hitam), atau awi temen (bambu berwarna putih). Suara khas calung membuat musik Sunda enak didengarkan. (Imanha/Jawa Barat)

Baca Juga:

Memaknai Hidup dari Filosofi Angklung

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan