Mengenal Seni Calung Kang Epot, Tetap Eksis di Milenial


Calung merupakan alat musik tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara ditabuh. (Humas Bandung)
SEIRING perkembangan zaman yang semakin modern, banyak kesenian daerah yang mulai memudar bahkan hilang. Namun, tidak dengan salah satu seni calung yang masih eksis di Kota Bandung hingga saat ini, Calung Epot Group. Calung Epot Group beralamat di Kelurahan Pasirjati Kecamatan Ujungberung.
Bagi yang belum tahu apa itu kesenian calung. Calung merupakan alat musik tradisional Jawa Barat yang terbuat dari bambu yang dimainkan dengan cara ditabuh pada ruas yang tersusun menggunakan pemukul bilah.
Baca Juga:

Pada tahun 2000, Calung Epot Group mulai menciptakan lagu. Hingga tahun 2002 sudah menghasilkan sembilan album. Personelnya terdiri dari 15 orang.
Calung Epot Group sering tampil di sejumlah gelaran. Mulai dari sunatan, pernikahan, hingga ulang tahun pemerintahan Kota Bandung dan Sumedang. Selain itu, Calung Epot Group juga pernah tampil di berbagai media seperti tv dan radio.
Pendiri Calung Epot Group, Kang Epot mengakui, pergeseran teknologi memiliki sejumlah dampak terhadap seni calung.
“Dengan pergeseran teknologi, pasti ada sisi yang diuntungkan dan ada yang dirugikan. Contohnya seni calung yang dirugikan, karena pergeseran teknologi yang semakin berkembang menyebabkan kesenian calung hanya dapat dinikmati oleh kalangan yang kurang menguasai teknologi,” ujarnya.
Kang Epot menegaskan, ingin merawat keseniannya agar terus bertahan hingga generasi penerus tetap bisa menikmatinya.
Baca Juga:

“Kita tetap bertahan. Karena memang niat kita untuk merawat, bukan bisnis. Sehingga, kita sifatnya suka rela,” ungkapnya. Bila ingin mengundang Calung Epot Group sendiri, dapat menghubungi nomor WhatsApp kang epot 0822-1644-1590.
Calung disebut juga prototipe dari angklung. Calung dibuat berderet sesuai tangga nada pentatonik (da mi na ti la). Kalau angklung dimainkan dengan cara digoyangkan, calung dimainkan dengan dipukul. Pemukul calung terbuat dari kayu.
Alat musik calung tenar seiring pengenalan para seniman Sunda kepada masyarakat luas. Melalui media yang menjangkau lebih luas, seperti radio dan televisi, calung dikenal menjadi bagian musik Sunda bahkan mendorong musik kontemporer dengan disandingkan alat musik modern.
Calung dibuat dari jenis bambu khas yaitu awi wulung (bambu hitam), atau awi temen (bambu berwarna putih). Suara khas calung membuat musik Sunda enak didengarkan. (Imanha/Jawa Barat)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia

15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya

Aji Mumpung Banget ini, Seoul Tawarkan Paket Wisata dengan Kelas Tari 'KPop Demon Hunters'

Pramono Sebut Jakarta Harus Punya Lembaga Adat Betawi, Jadi Identitas Kuat sebagai Kota Global

Cara Ramah Pulau Jeju Ingatkan Wisatawan yang Bertingkah, tak ada Hukuman

PSI Tolak Rencana Pramono Buka Ragunan hingga Malam Hari, Pertanyakan Kesiapan Fasilitas

Tradisi Yaa Qowiyyu Klaten, Ribuan Warga Berebut Gunungan Apem

Penyegelan Pulau Reklamasi di Perairan Gili Gede Lombok Tunggu Hasil Observasi Lapangan

Serba-serbi Gunung Tambora, Pesona Jantung Konservasi Alam Khas Indonesia Timur

Keberagaman budaya Indonesia Masih Jadi Magnet Bagi Wisatawan Mancanegara
