Mengenal Pendarahan Otak yang Dialami Ade Armando

Rabu, 13 April 2022 - Dwi Astarini

DEMO BEM seluruh Indonesia di kawasan Gedung MPR/DPR, Senin (11/4), menyisakan cedera yang dialami Ade Armando, Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS). Ade babak belur akibat dipukuli sejumlah oknum.

Ade segera dilarikan ke RS Siloam Semanggi dan dilakukan pengecekan CT scan. Hasilnya sangat mengejutkan, Ade dinyatakan mengalami pendarahan memanjang di bagian otak belakang.

BACA JUGA:

Ade Armando Alami Pendarahan di Bagian Kepala

Seperti dilansir WebMD, pendarahan otak bisa terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan penutup otak, atau antara tengkorak dan selaput otak. Saat darah mengiritasi jaringan otak, timbul pembengkakan atau edema serebral.

brain
Hematoma meningkatkan tekanan pada jaringan otak.(foto: pexels-anna-shvets)

Darah yang terkumpul akan menjadi massa darah yang banyak atau disebut hematoma. Kondisi itu meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya. Akibatnya, aliran darah vital berkurang dan membunuh sel-sel otak.

Medical News Today menyebut ada empat tipe pendarahan otak, yaitu:

1. Intracerebral hemorrhage, pendarahan terjadi di dalam otak.

2. Subarachnoid hemorrhage, pendarahan terjadi antara otak dan selaput yang menyelubunginya.

3. Subdural hemorrhage, pendarahan terjadi di bawah lapisan dalam dura dan di atas otak.

4. Epidural hemorrhage, pendarahan di antara tulang tengkorak dan otak.

Sementara itu, diagnosis pendarahan otak dilakukan dengan rangkaian tes untuk menemukan lokasi atau sumber pendarahan. Tes meliputi, CT scan atau MRI, lumbar puncture (dokter mengecek cairan tulang belakang), dan cerebral angiography (suntikan pewarna lalu otak dilihat dengan X-ray).

Penanganan pendarahan otak bisa dilakukan dengan operasi apalagi jika pendarahan berat. Operasi bertujuan untuk meringankan tekanan pada otak.

otak
Pendarahan otak bisa ditangani dengam operasi. (foto: freepik/kjpargeter)

Kemudian untuk opsi perawatan lain meliputi, obat anti-kecemasan, obat anti epilepsi dan obat lain untuk mengontrol gejala misal kejang dan sakit kepala berat. Pasien bisa pulih asal segera mendapat penanganan tepat.

Pendarahan otak dapat menimbulkan komplikasi. Pendarahan dapat menghalangi sel saraf untuk 'berkomunikasi' dengan area tubuh dan fungsinya terganggu. Masalah yang umum terjadi setelah pendarahan otak antara lain, masalah motorik, kemampuan bicara atau masalah mengingat. (DGS)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan