Mengenal Pendarahan Otak yang Dialami Ade Armando
Ade mengalami pendarahan otak akibat pukulan keras yang berulang. (foto: freepik rawpixels)
DEMO BEM seluruh Indonesia di kawasan Gedung MPR/DPR, Senin (11/4), menyisakan cedera yang dialami Ade Armando, Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS). Ade babak belur akibat dipukuli sejumlah oknum.
Ade segera dilarikan ke RS Siloam Semanggi dan dilakukan pengecekan CT scan. Hasilnya sangat mengejutkan, Ade dinyatakan mengalami pendarahan memanjang di bagian otak belakang.
BACA JUGA:
Seperti dilansir WebMD, pendarahan otak bisa terjadi di dalam otak, antara otak dan selaput yang menutupinya, antara lapisan penutup otak, atau antara tengkorak dan selaput otak. Saat darah mengiritasi jaringan otak, timbul pembengkakan atau edema serebral.
Darah yang terkumpul akan menjadi massa darah yang banyak atau disebut hematoma. Kondisi itu meningkatkan tekanan pada jaringan otak di dekatnya. Akibatnya, aliran darah vital berkurang dan membunuh sel-sel otak.
Medical News Today menyebut ada empat tipe pendarahan otak, yaitu:
1. Intracerebral hemorrhage, pendarahan terjadi di dalam otak.
2. Subarachnoid hemorrhage, pendarahan terjadi antara otak dan selaput yang menyelubunginya.
3. Subdural hemorrhage, pendarahan terjadi di bawah lapisan dalam dura dan di atas otak.
4. Epidural hemorrhage, pendarahan di antara tulang tengkorak dan otak.
Sementara itu, diagnosis pendarahan otak dilakukan dengan rangkaian tes untuk menemukan lokasi atau sumber pendarahan. Tes meliputi, CT scan atau MRI, lumbar puncture (dokter mengecek cairan tulang belakang), dan cerebral angiography (suntikan pewarna lalu otak dilihat dengan X-ray).
Penanganan pendarahan otak bisa dilakukan dengan operasi apalagi jika pendarahan berat. Operasi bertujuan untuk meringankan tekanan pada otak.
Kemudian untuk opsi perawatan lain meliputi, obat anti-kecemasan, obat anti epilepsi dan obat lain untuk mengontrol gejala misal kejang dan sakit kepala berat. Pasien bisa pulih asal segera mendapat penanganan tepat.
Pendarahan otak dapat menimbulkan komplikasi. Pendarahan dapat menghalangi sel saraf untuk 'berkomunikasi' dengan area tubuh dan fungsinya terganggu. Masalah yang umum terjadi setelah pendarahan otak antara lain, masalah motorik, kemampuan bicara atau masalah mengingat. (DGS)
Bagikan
Berita Terkait
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan