Memahami Istilah Blockchain Bagi Pemula

Rabu, 23 Februari 2022 - annehs

TEKNOLOGI bertujuan untuk mempermudah kehidupan manusia dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi dan bisnis. Jika di masa lalu manusia membutuhkan koin emas sebagai satuan alat tukar, kini transaksi tak lagi butuh uang fisik. Blockchain lantas menjadi istilah sering terdengar di tengah maraknya isu cryptocurrency, NFT, dan sebagainya.

Lantas, apa sih makna dari blockchain? Menurut Stephen P. Williams pada Blockchain: The Next Everything, blockchain didefinisikan sebagai perangkat lunak menjadi platform untuk melacak pembelian dan penjualan dari setiap transaksi koin digital. Maka dari itu, blockchain memiliki peran penting sebagai database untuk menjaga dan menyimpan catatan transaksi dari penggunaan cryptocurrency secara aman dan terdesentralisasi.

Cryptocurrency memiliki banyak keuntungan. (Foto pixabay/TamimTaban)
Blockchain mencatat data transaksi mata uang digital. (Foto Pixabay/TamimTaban)

Blockchain merupakan buku besar atau ledger online untuk menyediakan rekaman atau record data dari seluruh transaksi menggunakan koin digital, menunjukkan status seperti kewarganegaraan atau pekerjaan, mengonfirmasi keanggotaan, menunjukkan kepemilikan, melacak nilai jualbeli, membangun kepemilikan Intellectual Property (IP) atau kekayaan intelektual, dan membuat sebuah karya seni menjadi lebih otentik dengan mengonfirmasi asal-usulnya.

Baca Juga:

Waspadai Aplikasi Penambang Palsu Kripto di Android

Uniknya, blockchain bersifat tidak bisa diretas dan tidak bisa diubah. Maka, blockchain menawarkan kepraktisan dan keamanan karena setiap uang sudah tercatat kepemilikannya secara tak terbantahkan. Setiap kali koin digital ditransfer, maka pemilik baru akan dicatat. Blockchain tidak memungkinkan terjadinya penggandaan uang atau mengklaim uang milik orang lain atau sebaliknya sehingga meminimalisasi terjadinya penipuan atau penggelapan uang.

Ada pula risiko yang harus dipertimbangkan. (Foto pixabay/madartzgraphics)
Blockchain tak bisa diretas. (Foto Pixabay/madartzgraphics)

Segala informasi mengenai transaksi mata uang kripto akan disimpan berdasarkan kelompok disebut sebagai block. Jika satu block sudah terisi penuh dengan informasi, maka block akan disegel, dan terbuat block baru. Block demi block ini berhubungan sehingga disebut sebagai rantai block atau blockchain.

Jadi, blockchain merupakan buku besar pencatat informasi transaksi tentang mata uang digital termasuk identitasl penjual, pembeli, waktu transaksi dilakukan, dan sebagainya. (shn)

Baca juga:

href="../../post/read/cara-mempersiapkan-dana-darurat-selama-covid-19-menurut-perencana-keuangan" rel="bookmark">Cara Mempersiapkan Dana Darurat Selama COVID-19 Menurut Perencana Keuangan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan