Strategi Arbitrase dalam Trading Kripto, Cara Cerdas Raih Keuntungan dari Fluktuasi Harga
Ilustrasi (Pintu)
Merahputih.com - Dalam dunia perdagangan, termasuk pasar cryptocurrency, arbitrase merupakan strategi yang populer untuk meraup keuntungan dari perbedaan harga aset yang sama di dua atau lebih pasar yang berbeda. Orang yang menerapkan strategi ini dikenal sebagai arbitrageur.
Seorang arbitrageur harus bertindak cepat dalam mengidentifikasi dan memanfaatkan perbedaan harga ini, karena peluang arbitrase seringkali hanya bertahan dalam waktu singkat.
Baca juga:
Analisis Sentimen Pasar Bisa Jadi Strategi Pahami Dinamika Harga Aset Kripto
Strategi ini pada dasarnya melibatkan pembelian cryptocurrency di bursa dengan harga lebih rendah dan segera menjualnya di bursa lain yang menawarkan harga lebih tinggi.
Dikutip dari Pintu Academy, ada dua jenis arbitrase yang umum digunakan oleh para trader kripto, Arbitrase Bursa dan Arbitrase Segitiga.
-
Arbitrase Bursa (Exchange Arbitrage)
Ini adalah jenis arbitrase paling sederhana, di mana arbitrageur membeli aset di satu bursa dan menjualnya di bursa lain yang harganya lebih tinggi.
Misalnya, jika harga Bitcoin adalah Rp150.000.000 di bursa X dan Rp151.000.000 di bursa Y, arbitrageur dapat membeli Bitcoin di bursa X lalu menjualnya di bursa Y, menghasilkan keuntungan Rp1.000.000 sebelum dikurangi biaya transaksi. -
Arbitrase Segitiga (Triangular Arbitrage)
Jenis arbitrase ini memanfaatkan perbedaan harga antara tiga mata uang atau aset kripto yang berbeda.
Contoh dari strategi ini bisa dimulai dengan Bitcoin, kemudian menukarnya dengan Ethereum, dilanjutkan dengan membeli Binance Coin menggunakan Ethereum, dan akhirnya menukar Binance Coin kembali ke Bitcoin, yang jika dijalankan dengan benar, akan meningkatkan jumlah Bitcoin yang dimiliki dari modal awal.
Baca juga:
KPK Cecar Eks Sekjen Kemenag Proses Terbitnya SK Kuota Haji Tambahan Era Menag Yaqut
Meskipun arbitrase dianggap sebagai strategi berisiko rendah, Memerlukan respon yang cepat dan modal yang cukup untuk bisa sukses. Selain itu, arbitrase juga menuntut ketelitian tinggi, terutama dalam mempertimbangkan biaya transaksi di setiap bursa.
Di pasar yang sangat likuid, banyak trader profesional bahkan menggunakan bot untuk melakukan arbitrase, sehingga memperkecil peluang bagi arbitrageur yang melakukannya secara manual.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Hilirisasi SDA Ditargetkan Jadi Pendorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
Danantara Resmi Akuisisi Hotel dan Tanah Sekitar Masjid Al-Haram di Makkah
Pintu Gandeng OJK Edukasi Aset Kripto di Kampus Binus
Pintu-Blockvest Bongkar Kunci Sukses Bagi Mahasiswa yang Ingin Jadi Jutawan Lewat AI dan Blockchain
Tokenisasi Saham xStocks Tiba-Tiba Jadi Primadona Investor Kripto Indonesia Buntut Kompetisi Trading Pintu 2025
Genius Act Stablecoin dan Tokenisasi RWA Dinilai Bakal Jadi 'Game Changer' Kripto 5 Tahun ke Depan
Tahap Pertama, Mobil Buatan Jepang Disasar Pakai BBM Bioetanol 10 Persen
Airlangga Sebut Indonesia Tujuan Investasi, Buktinya AS sudah Tertarik
Ford Kembali Bangun Pabrik di Indonesia, Belum Akan Masuk ke Mobil Listrik
Bali Bakal Kendalikan Investor Asing, Rental Kendaraan dan Villa Bakal Ditertibkan