Memaafkan Orang Lain dengan Cara REACH
Selasa, 02 November 2021 -
KADANG mengampuni orang yang melakukan kesalahan hingga membuat hati terluka itu cukup sulit. Namun, hal itu butuh dilakukan agar terlepas dari luka hatimu. REACH menjadi salah satu tips dari seorang psikolog.
Memafkan orang lain dan memberi pengampunan bisa menjadi sangat kompleks dalam hubungan keluarga dan persahabatan jangka panjang. Masa dimana kedekatan tak hanya fisik namun juga perasaan tercatat dalam sejarah hubungan. Mengampuni kemudian sangat terikat dalam identitas dan koneksi.
Baca Juga:
Psikolog Everett L. Worthington Jr telah mendedikasikan karirnya untuk melakukan penelitian mengenai memaafkan. Ia membagikan teknik REACH Forgiveness untuk mengampuni orang lain dalam lima langkah. Berikut caranya sesuai yang dilansir laman AARP.
R = Recall the truth

Tetapkan pikiranmu untuk tidak menjadi jahat dan tidak menyakiti untuk balas dendam. Tidak menyimpan dendam dan tidak memperlakukan diri sendiri seperti korban. Putuskan untuk mengampuni tanpa berharap imbalan tetapi memperlakukan orang tersebut sebagai orang yang berharga.
E = Empathy

Berlatihlah menuangkan isi hatimu dengan berpura-pura berbicara dengan mengimajinasikan seseorang ada dihadapanmu. Lalu setelah itu, berbicaralah kembali kepada dirimu yang imajiner seperti yang mungkin dilakukan orang lain. Ini akan membangun rasa empati. Bahkan jika tidak dapat berempati, kamu mungkin merasakan lebih banyak simpati, kasih sayang, atau cinta, yang dapat membantumu sembuh dari sakit hati.
A = Altruistic gift

Berikan maaf sebagai hadiah yang tidak mementingkan diri sendiri dan altruistik (yang tidak pantas diterima oleh pelaku). Dengan begitu kamu dapat memaafkan tanpa pamrih sebagai hadiah kepada orang yang menyakitimu.
Baca Juga:
C = Commit

Setelah kamu memaafkan, tulis catatan untuk diri sendiri dengan sesuatu yang sederhana seperti “Hari ini saya memaafkan (nama orang) karena telah menyakiti saya.” Itu akan membantumu untuk mengingat sudah memaafkan mereka dan dapat bertahan lama.
H = Hold on to forgiveness

Kami menulis catatan seperti itu karena pasti akan muncul keragauan dalam diri apakah kamu benar-benar sudah memaafkan. Ketika kita meragukan maaf kita, bacalah ulang catatan kamu. Kamu memang sudah memaafkan orang itu. (mic)
Baca Juga: