Melemah, Topan Ragasa masih Jadi Ancaman Besar di Guangdong

Rabu, 24 September 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM — TOPAN Ragasa akhirnya mulai melemah saat mendekati daratan China pada Rabu (24/9) malam. Meski begitu, kekuatannya masih cukup besar untuk menimbulkan kerusakan luas. Badan Meteorologi China melaporkan kecepatan angin maksimum mencapai 176 km/jam dengan embusan hingga 268 km/jam.

Mata badai diperkirakan mendarat sekitar pukul 23.00 waktu setempat di dekat kota pesisir Zhanjiang, Provinsi Guangdong. Sebelum itu, hampir 2 juta warga di wilayah padat penduduk ini sudah lebih dulu dievakuasi otoritas setempat. Bagi warga Guangdong dan sekitarnya, badai besar seperti Ragasa bukanlah hal asing. Namun, para ahli memperingatkan bahwa frekuensi badai dahsyat seperti ini akan semakin meningkat di masa depan seiring perubahan iklim yang membuat siklon tropis lebih intens.

Meski mulai melemah, Ragasa masih membawa ancaman serius berupa gelombang badai setinggi 2–3 meter, bahkan bisa mencapai 4–5 meter di titik terparah di sepanjang pesisir Guangdong menuju Yangjiang. Tak hanya itu, curah hujan ekstrem 250–450 mm juga diperkirakan turun di wilayah yang sebelumnya sudah diguyur Topan Mitag pekan lalu. Hal itu membuat tanah semakin jenuh air dan rawan longsor.

Topan Ragasa meninggalkan jejak kehancuran di sejumlah wilayah. Di Taiwan, sedikitnya 17 orang tewas setelah sebuah danau bendungan jebol akibat terjangan badai, melepaskan 15,4 juta ton air. Di Hong Kong, 62 orang dilaporkan terluka saat topan melintas, disertai angin kencang dan hujan deras. Rekaman dramatis memperlihatkan air bah menerjang pintu kaca sebuah hotel di kota tersebut.

Baca juga:

Topan Ragasa Bikin Banjir Bandang 'Tsunami dari Gunung' di Taiwan, Lepaskan 15,4 Juta Ton Air



Sementara itu, Observatorium Hong Kong menurunkan status peringatan badai dari level 8 menjadi level 3 seiring pergerakan Ragasa yang menjauh. Badan Meteorologi Makau diperkirakan akan mengambil langkah serupa pada pukul 21.00 hingga tengah malam. Meski begitu, warga tetap diminta waspada dan tidak keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.(dwi)

Baca juga:

Topan Super Ragasa Mengamuk di Hong Kong, Ratusan Pohon Tumbang, Atap Beterbangan, Kota Lumpuh

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan