Mahasiswa Gelar Aksi 'Tolak Bela Negara'

Selasa, 20 Oktober 2015 - Ana Amalia

MerahPutih Peristiwa - Sejumlah pengunjukrasa dari Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Kalimantan Barat (AMKB) menggelar aksi damai Tolak Bela Negara di Bundaran Digulis, Pontianak, Senin (19/10).

Mereka menolak bela negara karena menilai pendidikan wajib militer merupakan ancaman atas kebebasan demokrasi dan HAM di Indonesia.

Padahal program Bela Negara sesungguhnya bertujuan untuk mendukung program Revolusi Mental pemerintahan Kabinet Kerja. Kemhan melalui Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Kemhan akan membentuk Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Bela Negara.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, program bela negara berbeda dengan wajib militer yang selama ini ramai diperbincangkan.

"Bela negara bukan wajib militer, tidak ada urusannya dengan wajib militer," tegas Luhut Panjaitan usai menghadiri rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR, Selasa (13/10).

Luhut mengatakan, program ini merupakan upaya pemerintah untuk membangkitkan lagi rasa nasionalisme anak muda.

"Kita ingin mencoba agar anak-anak muda kita lebih disiplin dan cinta tanah air," tambahnya.

Baca Juga:

  1. Mahfudz Siddiq Ingin Ada UU Bela Negara
  2. Perkuat Nasionalisme, Mahfudz Siqqid Dukung Bela Negara
  3. Komisi I: Bela Negara Bukan Wajib Militer
  4. Program Bela Negara, Pimpinan DPR: Jangan Buru-Buru
  5. DPR Pertanyakan Tujuan Program Bela Negara

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan