Lupakan Mars, Bulan Bisa Menampung Manusia

Senin, 29 November 2021 - Dwi Astarini

KETIKA tingkat CO2 di atmosfer meningkat yang menyebabkan krisis iklim global, banyak ilmuwan, insinyur, dan aktivis percaya bahwa dunia harus pindah ke Mars untuk menghindari skenario terburuk. Namun, sekarang ada data yang menunjukkan bulan menyimpan cukup banyak oksigen dan zat pendukung untuk kehidupan yang bisa menyelamatkan Bumi dari ulah buruk umat manusia.

Seperti dikabarkan Screenrant, tantangan terbesar yang harus dihadapi jika ingin hidup di Mars ialah menemukan bahan yang kita butuhkan untuk menopang kehidupan. Sejumlah kecil atmosfer Bumi telah bocor ke ruang antarbintang selama miliaran tahun dan menyimpan sejumlah besar sumber daya molekuler di permukaan bulan.

BACA JUGA:

Rencana Terbaru NASA, Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Ketika dimanfaatkan dengan benar, bulan dapat menyediakan oksigen yang dibutuhkan umat manusia untuk menopang kehidupan di masa mendatang.

Menurut para peneliti, Bumi telah mengeluarkan sejumlah kecil atmosfer ke magnetosfer setiap hari. Magnetosfer bergerak melalui gravitasi di sekitar planet. Bulan masuk ke magnetosfer per lima hari di setiap bulan. Momen itu memberikan tetangga terdekatnya sebuah jendela untuk mengambil mineral seperti nitrogen, hidrogen, silikon, dan yang paling penting oksigen.

bulan
Regolith bulan mengandung 45 persen oksigen pada kedalaman 10 meter. (Screenrant)

Proses tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama sehingga para ilmuwan mengklaim kerak bulan telah mengumpulkan sejumlah besar oksigen yang berpotensi bisa digunakan umat manusia. Regolith bulan mengandung 45 persen oksigen pada kedalaman 10 meter yang cukup untuk menopang semua kehidupan di Bumi saat ini selama 100 ribu tahun.

Seperti yang telah ditunjukkan banyak insinyur, manusia tidak bisa hanya menghirup bebatuan di Bulan. Menghapus oksigen dari permukaan bulan untuk digunakan manusia membutuhkan banyak energi, tenaga, dan sumber daya. Untungnya, proses ekstraksi oksigen dan molekul lain dari mineral, yang dikenal sebagai elektrolisis, sudah ada dan sedang digunakan untuk produksi di Bumi.

angkasa luar
Layanan Aplikasi Angkasa Luar akan mengirim tiga reaktor surya eksperimental ke bulan pada 2025. (Unsplash Ammar ElAmir)

Program Artemis NASA telah bekerja sama dengan dengan Badan Antariksa Australia mengirim penjelajah bulan untuk mengumpulkan dan mengekstrak oksigen dan molekul lain dari batuan bulan pada awal 2026.

Upaya kecil NASA akan menjadi model untuk membangun fasilitas manufaktur yang lebih besar di masa depan serta mengembangkan cara untuk memanen sumber daya lain di bulan. Sumber daya itu bisa digunakan untuk membuat bahan bakar roket dan aset penting misi lainnya.

Rintangan besar lain untuk memanfaatkan bulan ialah proses ekstraksi oksigen dari regolith. Layanan Aplikasi Angkasa Luar, yang merupakan perusahaan rintisan Belgia, mengumumkan mereka akan mengirim tiga reaktor surya eksperimental ke bulan pada 2025. Ketiga reaktor itu untuk memberi daya pada proses elektrolisis dan membuka pintu ke sistem energi bulan.(frs)

>

Bagikan

Baca Original Artikel

Berita Terkait

Pilihan Editor

Bagikan