Sains

Rencana Terbaru NASA, Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 23 November 2021
Rencana Terbaru NASA, Membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Bulan

NASA akan membuat PLTN di bulan. (Instagram-nasa)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SETELAH rencana sejumlah misi penjelajahan ke bulan yang akan diwujudkan dalam beberapa tahun mendatang, NASA berencana membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di satelit Bumi itu.

Pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut akan dijadikan sumber energi utama yang bisa menyokong kehidupan manusia di bulan nantinya. Kabarnya, Badan Antariksa Amerika akan menggandeng fasilitas penellitian nuklir paling mutahir milik Dapertemen Energi AS. Kedua lembaga itu bergabung guna menyiapkan rencana untuk merancang reaktor nuklir yang bakal dikirim ke bulan.

BACA JUGA:

NASA Meneliti Biji Tanaman yang Disemai di Luar Angkasa

Menariknya, NASA membuka pengajuan ide dari publik serta ilmuwan untuk membantu mereka mewujudkan rencana ini. NASA juga menekankan bahwa inti reaktornya harus berbahan bakar uranium serta bisa membuat reaktor tersebut dimanfaatkan sebagai energi yang bisa digunakan. Salah satunya ialah untuk tenaga listrik sebesar 40k watt yang bisa dipakai selama kurang lebih 10 tahun.

NASA
Nantinya PLTN tersebut bisa digunakan di bulan, Mars, bahkan di Bumi. (Hypebeast)


“Saya pikir menyediakan sumber tenaga yang banyak dan bisa diandalkan di bulan merupakan sebuah langkah penting dalam misi untuk mengeksplorasi ruang angkasa. Untungnya, hal itu bisa kita capai,” kata Ketua Fission Surface Power Project Sebastian Corbisiero.

Perwakilan NASA, Jim Reuter, berharap sistem tenaga fusi permukaan akan memberi banyak manfaat bagi rencana untuk membuat fasilitas sumber energi baik di bulan maupun Mars. "Ini akan terdengar sangat bagus jika bisa berinovasi lebih lagi untuk bisa digunakan di Bumi,” ucap Reuter.

NASA
Sebelumnya, NASA berhasil membuat oksigen untuk digunakan di Mars. (Instagram-mars)

Ini bukanlah pertama kali NASA melakukan terobosan. Sebelumnya, NASA berhasil membuat oksigen untuk digunakan di Mars.
Oksigen itu dibuat dari atmosfer karbondioksida dari planet yang dijuluki 'Planet Merah' itu. Terobosan itu menjadi demonstrasi keberhasilan kedua dalam misi NASA untuk masa depan umat manusia di Mars.

Pembangkit oksigen dibangun perangkat robot NASA seukuran pemanggang roti yang disebut Moxia atau Eksperimen Pemandaat Sumber Daya Oksigen Mars. Alat tersebut menghasilkan lima gram gas, setara yang dibutuhkan astronot di Mars untuk bernapas selama sekitar 10 menit.(rey)

#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Fun
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Studi dari American Psychological Association temukan bahwa screen time berlebihan berkaitan dengan kecemasan, depresi, dan agresi pada anak-anak. Konten dan dukungan emosional juga berperan penting.
Hendaru Tri Hanggoro - Rabu, 11 Juni 2025
Bahaya Screen Time Terlalu Lama Bagi Anak, Dari Cemas hingga Agresif
Dunia
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Stuart Semple klaim ciptakan warna cat baru hasil eksperimen ilmiah.
Hendaru Tri Hanggoro - Sabtu, 26 April 2025
Seniman Tak Mau Kalah dari Ilmuwan yang Temukan Olo, Ciptakan Warna Baru yang Disebut Yolo
Fun
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Ilmuwan temukan warna ‘olo’ — biru-hijau super pekat yang hanya terlihat dengan teknologi laser Oz.
Hendaru Tri Hanggoro - Senin, 21 April 2025
Ilmuwan Klaim Temukan Warna Baru yang Disebut Olo, Dianggap Bisa Bantu Penyandang Buta Warna
Bagikan