LSI Denny JA Gelar Quick Count 7 Pilkada Provinsi, Ditayangkan Lewat Facebook Live

Rabu, 27 November 2024 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Hari ini, Rabu (27/11) ratusan daerah melangsungkan pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA bakal menyajikan hasil hitung cepat gelaran Pilkada Serentak 2024.

Hasil hitung cepat itu ditayangkan secara langsung melalui Facebook Denny J.A’s World untuk pemilihan gubernur di tujuh provinsi terbesar di Indonesia.

"Di hari itu juga 27 November 2024, mulai pukul 15.00 WIB, setiap 10 menit, Facebook Denny J.A’s World meringkaskan hasil perhitungan suara," ujar Denny JA, Selasa (26/11).

Baca juga:

Temui Rais Aam PBNU dan Ketua MUI, Ridwan Kamil Dapat Doa dan Nasihat Jelang Pencoblosan Pilkada

Masyarakat dapat mengetahui hasil perhitungan suara dalam waktu nyata, langsung dari platform media sosial tersebut.

Live Quick Count pilkada ini untuk 7 provinsi terbesar. Antara lain di Jakarta, dengan Ridwan Kamil, Dharma Pongrekun, dan Pramono Anung bersaing memperebutkan kursi gubernur.

Di Jawa Tengah, persaingan ada antara Andika dan Luthfi, sementara di Sumatra Utara, Bobby dan Edy bersaing ketat.

Selain itu, di Jawa Timur ada Khofifah, Risma, dan Luluk yang bertarung. Di Banten, kontestasinya antara Airin dan Soni, sementara di Jawa Barat ada Dedi, Syaikhu, Cecep, dan Jeje. Di Sulawesi Selatan, Andi dan Danny bertarung untuk posisi teratas.

Menurut dia, di hari itu masyarakat tahu pemenangnya versi LSI Denny JA. Sementara KPUD baru mengumumkan pemenang pilkada sekitar 4-5 minggu kemudian setelah hari pencoblosan.

"Di era teknologi ini, media sosial bukan lagi sekadar ruang berbagi. Ia telah menjadi jantung informasi yang cepat sekali, secara real-time menyampaikan informasi," terang dia.

"Tapi seberapa akurat Quick Count LSI Denny JA? Dalam Pilpres 2024, hasil Quick Count LSI Denny JA dibandingkan hasil resmi KPU lima minggu kemudian hanya 0.07 persen," kata dia menyambungkan.

Quick Count LSI Denny JA juga sudah hadir sejak pilkada pertama di Indonesia tahun 2005. Bahkan lembaga ini menerima rekor MURI sebagai pembuat Quick Count dengan selisih terendah dibanding hasil KPU: 0.00%.

Denny mengakui catatan kritis soal Quick Count. Bahwa di tahun 2014, pernah dipublikan oleh lembaga lain hasil Quick Count yang berbeda- beda. Itu sempat membingungkan publik.

"Tapi kini telah terjadi seleksi alam. Lembaga yang salah dalam Quick Count, dibandingkan hasil resmi KPU, secara alami akan hilang. Televisi besar tak akan lagi menayangkannya," katanya. (Asp)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan