Lolos dari Pembantaian KKB di Yahukimo, Korban Sembunyi 8 Hari di Hutan

Selasa, 15 April 2025 - Soffi Amira

MerahPutih.com - Tim Satgas Damai Cartenz Polri berhasil mengevakuasi dua korban yang selamat dari pembantaian KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan. Kedua warga sipil yang selamat usai bersembunyi di hutan selama delapan hari.

"Dua korban berhasil diselamatkan usai bersembunyi di hutan selama delapan hari," kata Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2025, Kombes Yusuf Sutejo kepada wartawan, Selasa (15/4).

Mereka bersembunyi di hutan dengan segala keterbatasan, seperti hanya memakan makanan sisa dan apapun yang ada di hutan untuk bertahan hidup.

Kedua korban diselamatkan usai para anggota menyusuri hutan yang menjadi tempat tambang emas serta lokasi pembantaian para korban.

Baca juga:

11 Pendulang Emas Tewas di Yahukimo Papua, Diduga Akibat Ditembak hingga Dipanah KKB

"Mereka berhasil ditemukan dalam kondisi selamat,” tuturnya.

Selain itu, para personel gabungan dari TNI-Polri masih terus melakukan penyisiran di lokasi kejadian guna memastikan ada tidaknya korban yang belum ditemukan.

"Penyisiran masih terus dilakukan untuk memastikan masih ada tidaknya korban," ucapnya.

Sebelumnya, Satgas Damai Cartenz 2025 kembali memperbaharui data terkait korban tewas akibat pembantai kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap pendulang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan.

Baca juga:

11 Pendulang Emas Korban Pembunuhan KKB Dimakamkan di Dakai, Tidak Dibawa ke Kampung Halamannya

Aparat TNI dan Polri kini telah mengevakuasi 15 jenazah. Evakuasi terbaru dilakukan pada Selasa (15/4) mencakup tiga jenazah dari Area 22 pendulangan, Area 33 pendulangan emas, dan Tanjung Pamali.

Ketiganya saat ini berada di RSUD Dekai untuk proses identifikasi oleh Tim Dokkes Polri dan DVI Polri. Diketahui, pembantaian pendulang emas yang dilakukan KKB terjadi di area pendulangan emas tepatnya Lokasi 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Yahukimo.

KKB melakukan penyerangan selama 2 hari beruntun sejak Minggu-Senin, yakni 6 hingga 7 April 2025. (knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan