Legislator Sebut Wacana Zakat untuk MBG Salah Kaprah dan Melenceng dari Program Astacita Prabowo
Kamis, 16 Januari 2025 -
Merahputih.com - Wacana penggunaan dana zakat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat sorotan tajam Anggota Komisi II DPR RI Mohammad Toha.
Toha dengan tegas menyebut wacana tersebut salah kaprah dan melenceng dari Program Astacita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Terlebih, DPR telah menyetujui anggaran MBG sebesar Rp71 triliun yang bersumber dari APBN untuk 6 bulan serta rencana penambahan Rp140 triliun pada bulan Juli atau Agustus 2024.
Baca juga:
"Tentu Pemerintah sudah memiliki skema mensukseskan MBG. Kita juga mesti percaya, pemerintah akan bertanggung jawab untuk memenuhi anggaran yang diperlukan," kata Toha dalam keterangannya, Kamis (16/1).
MBG adalah Program Pemerintahan Presiden Prabowo yang tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2025-2029. Dengan begitu, sumber anggaran program pemerintah itu dari APBN yang sudah sangat jelas.
Dalam ajaran islam, menurut dia, zakat hanya diperuntukkan untuk delapan kelompok, yakni fakir, miskin, amil (petugas zakat), terlilit utang, baru masuk islam (muallaf), budak (hamba sahaya), pendakwah, dan musafir yang kehabisan uang. Sehingga usulan penggunaan dana zakat untuk MBG, kata dia, jelas tidak tepat sasaran.
Baca juga:
Pramono-Rano Diharapkan Lanjutkan Program MBG, Ketua DPRD DKI: Anggarannya Sudah Disiapkan
"Sesederhana ini memahami peruntukan zakat, apakah 82,9 juta pelajar yang ditargetkan menerima MBG tahun 2025 masuk 8 kategori tersebut?," ucap dia mempertanyakan.
Dia pun tidak menafikan bahwa kondisi keuangan negara ini belum baik, tapi usulan tersebut mesti disampaikan untuk mencerdaskan, bukan melenceng dari kaidah keilmuan, dan menyangkut ajaran agama.
"Apa kita tega mengkategorikan semua pelajar yang menjadi sasaran MBG itu fakir atau miskin. Ingat, program MBG ini untuk semua golongan, termasuk pelajar non-Muslim," ujar dia.