Legislator Bongkar Habis Strategi Prabowo Subianto untuk Pertahanan Negara, dari Siber hingga Laut Cina Selatan

Kamis, 21 Agustus 2025 - Angga Yudha Pratama

Merahputih.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, memberikan apresiasi terhadap pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada peringatan HUT ke-80 RI.

Dalam pidato tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya percepatan modernisasi pertahanan, khususnya yang berbasis teknologi, serta penguatan sistem pertahanan siber. Langkah ini sangat relevan mengingat tantangan global yang semakin kompleks.

Sukamta menjelaskan bahwa arahan Presiden Prabowo sejalan dengan kebutuhan strategis Indonesia untuk menghadapi dinamika keamanan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk konflik di Laut Cina Selatan dan persaingan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.

Baca juga:

Indonesia Terapkan 'Pertahanan Semesta', Prabowo Minta Rakyat Jaga Tanahnya agar Tidak Dikuasai Asing

“Indonesia harus segera memperkuat daya tangkal nasional melalui pertahanan siber yang terintegrasi dengan sistem pertahanan modern. Tantangan di era multipolar bukan hanya serangan konvensional, tetapi juga ancaman di ruang cyber yang dapat melemahkan kedaulatan bangsa," jelas Sukamta dalam keterangannya, Kamis (21/8).

Presiden Prabowo sebelumnya telah memaparkan rencana strategis penguatan pertahanan Indonesia dalam sidang tahunan MPR RI pada 15 Agustus. Rencana tersebut mencakup modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), penguatan komponen cadangan, pemberdayaan industri pertahanan nasional, dan peningkatan kesejahteraan prajurit TNI.

Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, anggaran Kementerian Pertahanan menjadi yang terbesar kedua dengan alokasi Rp 185 triliun dari total Rp 1.498,2 triliun.

Sukamta menilai alokasi anggaran dan langkah yang diambil Presiden Prabowo sudah tepat. Ia juga menekankan pentingnya diplomasi pertahanan yang cerdas dan seimbang, dengan tetap mengedepankan prinsip kemandirian nasional.

Baca juga:

Bikin Penasaran! Prabowo Tambah Dua Badan Baru Dalam Struktur Kementerian Pertahanan

Lebih lanjut, Sukamta mengusulkan agar pemerintah segera menyusun Rancangan Induk Pertahanan 2045 yang mencakup empat dimensi strategis: pangan, energi, siber, dan maritim. Ia juga menyarankan agar pengembangan industri pertahanan diperluas melalui kerja sama dengan negara-negara seperti Korea Selatan, Turki, dan beberapa negara Eropa.

Untuk memperkuat pertahanan, Sukamta mengusulkan pembentukan Komando Siber TNI dan Komando Pertahanan Pangan Nasional. Dengan pondasi pertahanan yang kuat, Indonesia tidak hanya mampu menjaga kedaulatan, tetapi juga dapat berperan aktif sebagai penyeimbang dalam geopolitik Indo-Pasifik.

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan