Legislator Bongkar Habis Strategi Prabowo Subianto untuk Pertahanan Negara, dari Siber hingga Laut Cina Selatan
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (15/8/2025). ANTARAFOTO/Rivan
Merahputih.com - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta, memberikan apresiasi terhadap pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada peringatan HUT ke-80 RI.
Dalam pidato tersebut, Presiden Prabowo menekankan pentingnya percepatan modernisasi pertahanan, khususnya yang berbasis teknologi, serta penguatan sistem pertahanan siber. Langkah ini sangat relevan mengingat tantangan global yang semakin kompleks.
Sukamta menjelaskan bahwa arahan Presiden Prabowo sejalan dengan kebutuhan strategis Indonesia untuk menghadapi dinamika keamanan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk konflik di Laut Cina Selatan dan persaingan antara Amerika Serikat dengan Tiongkok.
Baca juga:
“Indonesia harus segera memperkuat daya tangkal nasional melalui pertahanan siber yang terintegrasi dengan sistem pertahanan modern. Tantangan di era multipolar bukan hanya serangan konvensional, tetapi juga ancaman di ruang cyber yang dapat melemahkan kedaulatan bangsa," jelas Sukamta dalam keterangannya, Kamis (21/8).
Presiden Prabowo sebelumnya telah memaparkan rencana strategis penguatan pertahanan Indonesia dalam sidang tahunan MPR RI pada 15 Agustus. Rencana tersebut mencakup modernisasi alat utama sistem senjata (alutsista), penguatan komponen cadangan, pemberdayaan industri pertahanan nasional, dan peningkatan kesejahteraan prajurit TNI.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, anggaran Kementerian Pertahanan menjadi yang terbesar kedua dengan alokasi Rp 185 triliun dari total Rp 1.498,2 triliun.
Sukamta menilai alokasi anggaran dan langkah yang diambil Presiden Prabowo sudah tepat. Ia juga menekankan pentingnya diplomasi pertahanan yang cerdas dan seimbang, dengan tetap mengedepankan prinsip kemandirian nasional.
Baca juga:
Bikin Penasaran! Prabowo Tambah Dua Badan Baru Dalam Struktur Kementerian Pertahanan
Lebih lanjut, Sukamta mengusulkan agar pemerintah segera menyusun Rancangan Induk Pertahanan 2045 yang mencakup empat dimensi strategis: pangan, energi, siber, dan maritim. Ia juga menyarankan agar pengembangan industri pertahanan diperluas melalui kerja sama dengan negara-negara seperti Korea Selatan, Turki, dan beberapa negara Eropa.
Untuk memperkuat pertahanan, Sukamta mengusulkan pembentukan Komando Siber TNI dan Komando Pertahanan Pangan Nasional. Dengan pondasi pertahanan yang kuat, Indonesia tidak hanya mampu menjaga kedaulatan, tetapi juga dapat berperan aktif sebagai penyeimbang dalam geopolitik Indo-Pasifik.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Tragedi Kematian Alvaro Jadi Sorotan Tajam, Polisi Diminta Lebih Gesit Lagi Tangani Kasus Penculikan Anak
Kawal Kasus Kematian Alvaro, Puan: Situasi Darurat, Harus Ditanggapi Serius
Uji Kelayakan Rampung, DPR Sahkan 7 Anggota Komisi Yudisial Periode 2025-2030
DPR Sahkan RUU Pengelolaan Ruang Udara Jadi Undang-Undang, Sepakati 63 Pasal Baru
Raker Wamenkum Edward Omar Sharif Hiariej dengan Komisi III DPR Bahas RUU Penyesuaian Pidana
Legislator PKB Ingatkan Program Guru Wali Jangan Tambah Beban Mengajar
Pemerintah Serahkan DIM RUU Penyelesaian Pidana ke DPR, Soroti Penataan Standar Pemidanaan Nasional
Sekolah Bisa Ajukan Perbaikan Gedung Via Online, DPR: Harus Disosialisasikan secara Masif
DPR RI Tekankan Pengelolaan Limbah Terintegrasi Guna Menjamin Keberlanjutan Industri Petrokimia Nasional
Monas Kembali Jadi Tuan Rumah Reuni Akbar 212: Prabowo Diundang, Rizieq Shihab Dijadwalkan Datang