Lebih dari 10 Bom Daya Ledak Tinggi Disiapkan Terduga Teroris Condet
Rabu, 31 Maret 2021 -
Merahputih.com - Polda Metro Jaya menyebutkan bahan peledak jenis triacetone triperoxide (TATP) seberat 2 kilogram milik jaringan teroris Condet-Bekasi, bisa membuat 100 bom lebih.
"Kalau mau ditotalkan semua, itu hampir 100 lebih bom yang akan disiapkan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, ketika dikonfirmasi wartawan, Rabu (31/3).
Baca Juga
Densus Tangkap Terduga Teroris di Condet, Pemprov DKI Awasi Orang-Orang Mencurigakan
Dari sejumlah bom yang disiapkan itu, sudah ada 12 bom yang siap diledakkan keempat pelaku perakit bom jaringan Condet Bekasi.
Lima bom ditemukan di kediaman tersangka ZA di Bengkel Sinergy Motor, Jalan Raya Cikarang, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kemudian, tujuh bom lain disita dari kediaman tersangka HH alias Husein Hasny di showroom motor Jalan Raya Condet Nomor 1, Kelurahan Bale Kambang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Bom yang dihasilkan tidak hanya berkekuatan ledakan tinggi. Bahannya terdapat gotri (logam bulat kecil) atau paku.
"Jadi, kalau meledak nancep. Meledak paku-paku itu akan terbang ke orang-orang yang ada di situ," jelas Yusri Yunus.
Yusri tidak merinci lebih lanjut rencana atau lokasi peledakan yang dipersiapkan oleh para terduga teroris.

Dia hanya mengatakan saat ini penyidik dari Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri masih melakukan pendalaman.
Termasuk identitas para terduga teroris yang diduga kuat berkaitan dengan ormas terlarang di Indonesia, Front Pembela Islam.
Dalam barang bukti yang diperlihatkan polisi, memang ditemukan atribut-atribut dan kartu tanda anggota (KTA) FPI.
"Tim masih dalami apa korelasinya keempat tersangka ini yang katanya eks ormas terlarang dengan dia sebagai anggota teroris. Ini masih kami dalami," ucapnya.
Baca Juga
Polisi Usut Dua Terduga Teroris yang Pernah Hadiri Sidang Rizieq Shihab
Polisi menggencarkan operasi penangkapan terduga teroris usai bom bunuh diri meledak pada 28 Maret 2021 lalu di Gereja Katedral Makassar.
Dalam dua hari sejak insiden terjadi, sudah ada 18 terduga teroris yang ditangkap. Mereka berasal dari Makassar (7), Nusa Tenggara Barat (5), dan Jabodetabek (6). (Knu)