Lawan Rencana Agresi Militer AS ke Venezuela, Kuba: Kawasan Amerika Latin-Karibia Zona Damai

Rabu, 03 Desember 2025 - Wisnu Cipto

MerahPutih.com - Presiden Kuba Miguel Diaz?Canel mengecam rencana Amerika Serikat (AS) melakukan agresi militer terhadap Venezuela dengan tujuan menggulingkan pemerintahan Presiden Nicolás Maduro. Pernyataan itu disampaikan melalui akun X pada Selasa.

“Campur tangan AS, ancaman, dan agresi militer yang sedang dipersiapkan terhadap Venezuela untuk menggulingkan pemerintah yang sah, tidak dapat diterima,” tulis Presiden Diaz?Canel melalui akun X miliknya, dikutip Rabu (3/12).

Baca juga:

Trump Ultimatum Maduro Segera Tinggalkan Venezuela, AS Bersiap Lakukan Operasi Darat

Presiden Kuba juga menyinggung sejarah intervensi Amerika di kawasan dengan istilah kebijakan “politik kapal meriam” dan Doktrin Monroe sebagai warisan kelam masa lalu. "Amerika Latin dan Karibia harus menjadi zona damai," imbuh Diaz?Canel, dikutip Antara.

Pemerintah Kuba telah berulang kali memperingatkan risiko destabilisasi di kawasan dan menyatakan dukungan penuh terhadap Maduro serta kedaulatan Venezuela.

“Sekali lagi kami menegaskan kawasan ini harus dijaga dari destabilisasi; Kuba mendukung kedaulatan Venezuela,” tandas Diaz?Canel, menegaskan sikap Kuba.

Baca juga:

Ketegangan Diplomatik Terjadi di Amerika Latin Setelah Maduro Kembali Menangi Pemilu

Ketegangan Regional dan Penempatan Militer AS

Pernyataan Havana itu menambah tekanan diplomatik di tengah manuver militer dan pernyataan politik yang saling bertolak belakang antara Amerika Serikat dengan Venezuela.

Ketegangan antara Caracas dan Washington meningkat di tengah pengerahan aset militer oleh Pentagon di kawasan Karibia, termasuk kapal induk USS Gerald Ford. AS beralasan membela kehadiran militernya dengan dalih operasi pemberantasan perdagangan narkoba.

Bahkan, Presiden Donald Trum mengancam menutup seluruh wilayah udara Venezuela. Trump juga dikabarkan mengultimatum Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk segera mundur dari jabatannya dan pergi dari negara itu dengan iming-iming jaminan keamanan. (*)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan