Langkah Langkah Garuda Indonesia Biar Segera Untung

Senin, 26 September 2022 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kondisi keuangan Garuda Indonesia perlahan membaik seiring peningkatan layanan penumpang setelah pemerintah melakukan pelonggaran perjalanan udara.

Pemerintah telah mengusulkan penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) untuk Garuda Indonesia melalui penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun dan pengumpulan dana publik yang diharapkan mencapai Rp 5,37 triliun.

Baca Juga:

Harga Tiket Garuda Indonesia Tidak Akan Naik

Rencana right issue dan konversi saham Garuda diharapkan bisa diselesaikan pada Desember 2022 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa akan dilakukan pada 14 Oktober 2022.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan, PT Garuda Indonesia Tbk telah menerapkan strategi-strategi inisiatif memastikan restrukturisasi berjalan baik ke depannya.

Garuda diklaim melakukan negosiasi dimana tarif sewa pesawat untuk wide body rata-rata turun sebesar 43 persen dan narrow body rata-rata turun sebesar 34 persen.

Garuda Group, juga mengurangi jumlah pesawat dari 196 pada 2020 menjadi 119 pada akhir 2022.

Saat ini, Garuda telah berhasil menegosiasikan dengan para penyedia pesawat untuk meningkatkan power by hour dimana pembayaran biaya pesawat disesuaikan dengan durasi pemakaian pesawatnya.

Ia menegaskan, garuda akan meningkatkan pendapatan bisnis terkait lain, termasuk kargo, dari potensi USD 323 juta pada 2022 menjadi sekitar 514 juta dolar AS pada 2025.

Perkembangan lainnya, adalah optimalisasi rute network juga akan dilakukan sehingga Garuda mengurangi rute dari 102 di 2019 menjadi 76 di 2022 dengan hanya mengoperasikan rute yang menguntungkan.

"Penawaran rute ke depan juga akan disinergikan dengan Citilink," katanya. (Asp)

Baca Juga:

Garuda Indonesia Yakin Mayoritas Kreditur Terima Proposal Perdamaian

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan