Kurangi Impulsive Buying, #SalingSilang Free Market Gaungkan Gaya Hidup Berkelanjutan

Selasa, 17 Oktober 2023 - Ikhsan Aryo Digdo

AYO angkat tangan, siapa yang suka tiba-tiba beli barang baru padahal tak butuh-butuh amat? Kamu rasanya sering 'lapar mata' ketika melihat ada diskon, promo, atau printilan lucu. Kamu pun berakhir melakukan impulsive buying.

Barang-barang ini akhirnya malah menumpuk di rumah. Tak jarang akhirnya malah dibuang karena rusak. Hal seperti ini akan meningkatkan tren konsumerisme serta jumlah limbah, loh.

Baca Juga:

Michelin x Le Mans 24 Hours Ciptakan Inovasi Mobilitas Berkelanjutan

Untuk melawan hal tersebut, komunitas Lyfe With Less pun mengadakan program #SalingSilang Free Market (SSFM) Vol. 2 pada 14 dan 15 Oktober di Kampus Plaza Festival Universitas Bakrie. Acara ini turut menggandeng mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie. Hal tersebut disampaikan oleh Lyfe With Less melalui keterangan resminya yang diterima oleh Merahputih.com, Minggu (15/10).

"Sebanyak 54 orang bingung ke mana harus mengeliminasi barang di rumah, 33 orang mengaku memiliki terlalu banyak barang di rumahnya sehingga malas untuk menjual, dan 164 orang mengaku mendambakan rumah yang lapang dan rapi," tutur Cynthia selaku Founder LWL tentang surveinya terhadap 202 orang.

Pengunjung bisa datang dan membawa item fesyen rusaknya untuk dijahit supaya bisa dikenakan kembali. (Foto: Lyfe With Less)

Nah, lewat SSFM Vol. 2 ini, Lyfe With Less ingin menghadirkan solusi agar barang-barang di rumah tak lagi berakhir sia-sia. Mereka berusaha mewujudkan gaya hidup berkelanjutan dan pengurangan limbah dalam masyarakat.

SSFM Vol. 2 merupakan sebuah pasar gratis nan terbuka bagi semua orang. Di sini, setiap hari ada 300 pengunjung yang dibebaskan untuk datang dan membawa barang bekas yang masih layak pakai miliknya. Barang-barang tersebut didonasikan atau ditukar dengan barang pengunjung lainnya.

Baca Juga:

Pelaku UMKM Bandung Minta Pendampingan Berkelanjutan

Ada lima kategori barang yang bisa dibawa oleh pengunjung ke area SSFM Vol. 2. Kategori ini terbagi menjadi item fesyen dewasa dan anak-anak; buku dewasa dan anak-anak; perlengkapan ibu, bayi, dan anak-anak; produk kecantikan; serta home decor dan alat elektronik kecil.

Tak hanya orang biasa, sejumlah influencer juga turut hadir dalam pasar gratis ini. Sebut saja Valerie Krasnadewi (@valerie.twns), Veronika Krasnasari (@veronika.twns), Wandha Dwiutari (@wandhadwiutari), Andra Alodita (@alodita), dan Puty Karina (@byputy).

Di sudut refill milik Unilever, setiap pengunjung bisa membeli produk rumah tangga dengan membawa wadah sendiri. (Foto: Lyfe With Less)

Selain bertukar barang, SSFM Vol. 2 juga menghadirkan area dan aktivitas dengan prinsip 5R yaitu reduce, reuse, recycle, repair, dan refill). Misalnya ada area khusus bernama 'Repair Corner #PakaiSampaiRusak' yang berkolaborasi dengan penjahit dari komunitas. Di sini, pengunjung bisa membawa pakaian atau sepatu yang telah rusak untuk dijahit dan diperbaiki kembali.

Di area 'Refill Corner Unilever', pengunjung membeli berbagai jenis produk rumah tangga dari Unilever. Mereka hanya perlu membawa kemasan atau wadah sendiri untuk pengisian ulang.

Tak hanya dari pihak Lyfe With Less, pihak Universitas Bakrie juga merasa antusias dan memandang event SSFM ini sebagai kesempatan yang baik bagi mahasiswanya. Baik dari segi kehidupan dan lingkungan maupun pendidikan.

"Acara ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa Public Relations dan disiplin terkait untuk menerapkan ilmu tanggung jawab sosial perusahaan secara konkret,” ungkap Suharyanti, M.S.M selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Bakrie. (mcl)

Baca Juga:

Pentingnya Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan