KPU Solo Koordinasi dengan BPBD Soal TPS Rawan Banjir di 21 Kelurahan
Rabu, 13 Desember 2023 -
MerahPutih.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Jawa Tengah memberikan pengawasan khusus pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) di lokasi rawan banjir. Hal itu perlu dilakukan karena Pemilu 2024 diadakan bersamaan dengan puncak musim hujan.
Ketua KPU Kota Solo, Bambang Christianto, mengatakan KPU Solo sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo terkait antisipasi banjir saat pemungutan suara.
Baca Juga:
Persiapan KPU Jelang Debat Kedua untuk Cawapres, Mulai Seleksi Nama Panelis
Diketahui, berdasarkan hasil pemetaan BPBD Solo, sedikitnya ada 21 kelurahan di 5 kecamatan yang masuk wilayah rawan banjir. Misalnya di Kecamatan Pasar Kliwon meliputi Kelurahan Pasar Kliwon, Kelurahan Semanggi, Kelurahan Kedung Lumbu, dan Kelurahan Sangkrah. Kemudian di Kecamatan Jebres meliputi Kelurahan Jebres, Kelurahan Mojosongo, Kelurahan Gandekan, Kelurahan Pucang Sawit, dan Kelurahan Sewu.
Di Kecamatan Banjarsari wilayah rawan banjir meliputi Kelurahan Gilingan, Kelurahan Banyuanyar, Kelurahan Kadipiro, Kelurahan Nusukan, dan Kelurahan Sumber. Di Kecamatan Laweyan wilayah rawan banjir meliputi Kelurahan Sondakan dan Kelurahan Pajang. Sementara di Kecamatan Serengan wilayah rawan banjir ada di Kelurahan Joyontakan dan Tipes.
“Yang jelas kita sudah me mendapatkan masukan dari BPBD untuk mitigasi peta wilayah TPS rawan banjir,” kata Bambang, Rabu (13/12).
Dia mengatakan puncak musim hujan pada 2024 terjadi pada awal tahun. Sejumlah wilayah rawan banjir itu berada di bantaran Sungai Bengawan Solo maupun anak-anak sungai lainnya seperti wilayah Pasar Kliwon dan Jebres sehingga TPS harus ditempatkan di lokasi yang tinggi agar lebih aman.
Baca Juga:
“Kami mewajibkan PPK dan PPS bisa melakukan mitigasi bencana bersama pemangku wilayah setempat mengingat saat pemungutan suara berlangsung diprediksi berlangsung bersamaan dengan siklus hujan yang intens tinggi,” katanya.
Dia mengatakan TPS zona merah banjir harus dipindahkan. Ia mencontohkan di wilayah Ngepung (Pasar Kliwon) harus digeser karena ada di lokasi pinggir bantaran sungai
Camat Serengan Agung Wijayanto mengaku telah menyiapkan sejumlah antisipasi kejadian banjir di TPS yang ada di wilayahnya. Langkah itu dilakukan merujuk pada Februari 2023 lalu wilayah Joyontakan dan Tipes mengalami banjir besar yang berdampak pada 1.700 jiwa.
“Jika suatu waktu terjadi banjir di suatu TPS, pihaknya menyarankan menyiapkan lokasi cadangan untuk pemungutan suara,” tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Pemkot JakPus Soroti Pemasangan Alat Peraga Kampanye yang Merusak Pohon