KPU Solo Koordinasi dengan BPBD Soal TPS Rawan Banjir di 21 Kelurahan


Ketua KPU Kota Solo, Bambang Christianto. (MP/Ismail)
MerahPutih.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Solo, Jawa Tengah memberikan pengawasan khusus pada Tempat Pemungutan Suara (TPS) di lokasi rawan banjir. Hal itu perlu dilakukan karena Pemilu 2024 diadakan bersamaan dengan puncak musim hujan.
Ketua KPU Kota Solo, Bambang Christianto, mengatakan KPU Solo sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo terkait antisipasi banjir saat pemungutan suara.
Baca Juga:
Persiapan KPU Jelang Debat Kedua untuk Cawapres, Mulai Seleksi Nama Panelis
Diketahui, berdasarkan hasil pemetaan BPBD Solo, sedikitnya ada 21 kelurahan di 5 kecamatan yang masuk wilayah rawan banjir. Misalnya di Kecamatan Pasar Kliwon meliputi Kelurahan Pasar Kliwon, Kelurahan Semanggi, Kelurahan Kedung Lumbu, dan Kelurahan Sangkrah. Kemudian di Kecamatan Jebres meliputi Kelurahan Jebres, Kelurahan Mojosongo, Kelurahan Gandekan, Kelurahan Pucang Sawit, dan Kelurahan Sewu.
Di Kecamatan Banjarsari wilayah rawan banjir meliputi Kelurahan Gilingan, Kelurahan Banyuanyar, Kelurahan Kadipiro, Kelurahan Nusukan, dan Kelurahan Sumber. Di Kecamatan Laweyan wilayah rawan banjir meliputi Kelurahan Sondakan dan Kelurahan Pajang. Sementara di Kecamatan Serengan wilayah rawan banjir ada di Kelurahan Joyontakan dan Tipes.
“Yang jelas kita sudah me mendapatkan masukan dari BPBD untuk mitigasi peta wilayah TPS rawan banjir,” kata Bambang, Rabu (13/12).
Dia mengatakan puncak musim hujan pada 2024 terjadi pada awal tahun. Sejumlah wilayah rawan banjir itu berada di bantaran Sungai Bengawan Solo maupun anak-anak sungai lainnya seperti wilayah Pasar Kliwon dan Jebres sehingga TPS harus ditempatkan di lokasi yang tinggi agar lebih aman.
Baca Juga:
“Kami mewajibkan PPK dan PPS bisa melakukan mitigasi bencana bersama pemangku wilayah setempat mengingat saat pemungutan suara berlangsung diprediksi berlangsung bersamaan dengan siklus hujan yang intens tinggi,” katanya.
Dia mengatakan TPS zona merah banjir harus dipindahkan. Ia mencontohkan di wilayah Ngepung (Pasar Kliwon) harus digeser karena ada di lokasi pinggir bantaran sungai
Camat Serengan Agung Wijayanto mengaku telah menyiapkan sejumlah antisipasi kejadian banjir di TPS yang ada di wilayahnya. Langkah itu dilakukan merujuk pada Februari 2023 lalu wilayah Joyontakan dan Tipes mengalami banjir besar yang berdampak pada 1.700 jiwa.
“Jika suatu waktu terjadi banjir di suatu TPS, pihaknya menyarankan menyiapkan lokasi cadangan untuk pemungutan suara,” tandasnya. (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Pemkot JakPus Soroti Pemasangan Alat Peraga Kampanye yang Merusak Pohon
Bagikan
Mula Akmal
Berita Terkait
Status Darurat Bencana Kota Denpasar Turun ke Transisi Menuju Pemulihan, Berlangsung Selama 3 Bulan

Kemensos Gelontorkan Santunan Rp 15 Juta untuk Korban Meninggal akibat Banjir Bandang Bali

Banjir Jakarta Mulai Surut, 2 RT Masih Terendam hingga Selasa (16/9) Sore

Ogah Buka Dokumen Capres-Cawapres, KPU Jadi Tidak Transparan

KPU Minta Maaf Bikin Gaduh soal Dokumen Capres-Cawapres, Apresiasi Masukan Masyarakat

KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah

12 RT di Jakarta Selatan Banjir, Ketinggian Sampai 70 Centimeter

Banyak ASN Pensiun, Pemkot Solo Angkat 780 PPPK Masuk Jabatan Fungsional

Bali Dilanda Cuaca Ekstrem dan Banjir, Pemda Minta BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca

Ijazah Capres/Cawapres tak Ditampilkan ke Publik, Roy Suryo: ini Seperti Beli Kucing dalam Karung
