Korea Utara Gelar Pemilu

Minggu, 19 Juli 2015 - Adinda Nurrizki

MerahPutih Internasional - Pasca kepemimpinan Kim Jong-un sejak tahun 2011 lalu, Korea Utara kembali menggelar Pemilihan Umum (Pemilu) pada Minggu (19/07).

Pemilu tersebut digelar untuk memilih sejumlah posisi, seperti; perwakilan provinsi, kota dan tingkat majelis lokal.

Dalam mekanisme Pemilu di Korea Utara, warga hanya berhak memilih satu kandidat untuk setiap posisi, di mana posisi tersebut dipilih oleh partai yang mendapat suara mayoritas.

Dae Young Kim, seorang reporter asal Korea Selatan yang secara intens meliput tahap-tahap pemilu di Korea Utara menyatakan, meskipun pesta rakyat ini mengatasnamakan demokrasi, namun pada praktiknya masih belum transparan.

"Pemilu ini pada prinsipnya hanya berupaya untuk meraih simpati publik," tegas Kim seperti dilansir Aljazeera. "Seperti biasanya, presentasi suara mencapai 98 persen karena mayoritas masyarakat memilih 'ya' pada salah satu partai yang memegang kendali."

Kim Jong-un memimpin Korea Utara tepat setelah sang ayah, Kim Jong-ill, meninggal pada 17 Desember 2011 lalu.

Pada pemilu terakhir yang digelar bulan Juli 2011, presentasi pemilih mencapai 99,82 persen terhadap partai yang dipimpin Kim Jong-un tersebut.

"Pemilu yang digelar kali ini sepertinya hanya sebagai alat untuk memperkuat legitimasi pemimpin yang tengah berkuasa. Korea Utara masih jauh untuk dikatakan demokrasi," tutup Dae.

 

BACA JUGA:

PBB Minta Warga Dunia Bantu Wabah Kelaparan di Korut

Kelaparan, Warga Korut Terpaksa Makan Rumput

Pasca Kekeringan, Korut Terancam Krisis Listrik

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan