Korban Banjir dan Longsor di Sumatra Capai 753 Jiwa, MUI: Mereka Mati Syahid

Rabu, 03 Desember 2025 - Ananda Dimas Prasetya

MerahPutih.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut menyampaikan pandangan keagamaan terkait bencana alam besar yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra dan menewaskan ratusan warga.

Wakil Ketua Umum MUI, KH Cholil Nafis menyampaikan bahwa para korban yang meninggal dunia dalam musibah tersebut tergolong wafat dalam keadaan syahid.

“Yang menjadi korban mudah-mudahan diampuni oleh Allah SWT dan tentu korban adalah orang-orang yang syahid, kematian yang mulia,” ujar Cholil kepada wartawan di Jakarta, dikutip Rabu (3/12).

Baca juga:

MUI Minta Umat Islam Gelar Shalat Gaib untuk Korban Longsor dan Banjir di Sumut

Kiai Cholil juga menegaskan bahwa bencana alam yang terjadi merupakan bagian dari konsekuensi perbuatan manusia terhadap lingkungan. Ia menyoroti kondisi hutan di Indonesia yang semakin gundul dan rentan memicu bencana.

Menurutnya, bencana ini seharusnya menjadi momentum muhasabah (introspeksi) bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Mungkin ini sebagai teguran dari Allah. Tapi jika kita sudah taat dan baik lalu mendapatkan musibah, maka itu adalah ujian untuk mendapatkan nilai dan tingkatan maqam yang lebih tinggi di hadapan Allah SWT,” jelasnya.

Baca juga:

Menko PMK Minta Maaf Penanganan Banjir Sumatera Belum Maksimal

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban meninggal dunia akibat banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat hingga Rabu (3/12) pagi telah mencapai 753 orang.

Sebanyak 650 warga dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

Rinciannya sebagai berikut:

Selain itu, sekitar 2.600 warga mengalami luka-luka di tiga provinsi tersebut.

BNPB juga mencatat bahwa 3,3 juta jiwa terdampak bencana, mulai dari kehilangan tempat tinggal, gangguan akses logistik, hingga kerusakan fasilitas umum dan jaringan komunikasi. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan