Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai

Rabu, 26 Februari 2025 - Dwi Astarini

MERAHPUTIH.COM - KOREA Selatan dalam usaha meningkatkan populasi. Sebagai bagian dari usaha itu, perusahaan-perusahaan besar Korsel semakin meningkatkan upaya mereka dalam merancang langkah-langkah dukungan yang lebih menarik bagi karyawan untuk memiliki anak. Hal itu dilatari tingkat kesuburan total negara tersebut selama beberapa tahun terakhir tetap di bawah 0,8. Itu merupakan yang terendah di antara negara-negara anggota OECD.

Selain pembayaran bonus tunai untuk karyawan yang memiliki anak, persahaan juga menawarkan berbagai manfaat kesejahteraan lainnya. Semua itu demi membantu orangtua yang bekerja merawat anak-anak mereka tanpa kesulitan.

Seperti dilansir The Korea Times, Samsung Electronics mengumumkan pada Senin (24/2) bahwa pihak manajemen dan serikat pekerja mencapai kesepakatan sementara untuk merevisi perjanjian kolektif mereka. Perjanjian baru itu memungkinkan karyawan dengan lebih dari tiga anak untuk kembali bekerja setelah mencapai usia pensiun reguler 60 tahun.

Kesepakatan terbaru ini datang setelah anggota dewan Kim Wi-sang dari Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa mengusulkan revisi Undang-Undang Promosi Pekerjaan untuk Lansia pada Agustus 2024. Revisi itu mendorong sektor swasta agar berupaya mempekerjakan kembali pensiunan yang memiliki keluarga besar jika mereka ingin kembali bekerja.

Jika pekerja yang tergabung dalam serikat perusahaan menerima kesepakatan sementara ini melalui pemungutan suara mendatang, Samsung Electronics akan mulai berdiskusi tentang bagaimana memperkenalkan manfaat kesejahteraan baru ini.

Baca juga:

Angka Kelahiran Korea Selatan Kembali Meningkat dalam 9 Tahun Terakhir



Perusahaan teknologi raksasa ini telah memberikan bonus tunai kepada karyawan yang memiliki anak, termasuk cuti orangtua selama dua tahun, yang lebih lama daripada minimum yang diatur hukum. Di Korea, setiap orangtua yang bekerja dapat mengambil cuti orangtua hingga 18 bulan, jika baik ayah maupun ibu mengambil setidaknya tiga bulan cuti orangtua.

Sehari sebelumnya, Doosan Group mengumumkan mereka mulai memberikan hingga 500.000 won (sekira Rp 5,7 juta) untuk setiap rekan kerja dari karyawan yang mengambil cuti orangtua lebih dari enam bulan. Konglomerat yang bergerak di bidang energi dan industri berat ini juga memutuskan untuk memungkinkan karyawan mereka mengambil cuti orangtua tambahan selama satu tahun, di luar cuti orangtua yang diwajibkan undang-undang.

Selain itu, mereka juga meningkatkan jumlah bonus tunai bagi karyawan yang memiliki anak sehingga setiap karyawan dapat menerima 3 juta won atau Rp 34 juta untuk anak pertama mereka dan tambahan 5 juta won (Rp 57 juta) untuk anak kedua. Mereka yang melahirkan anak ketiga bahkan dapat menerima tambahan 10 juta won sekitar Rp 113,5 juta. "Kami berharap langkah-langkah dukungan kami akan bermanfaat untuk daya saing perusahaan kami dalam jangka panjang," kata seorang pejabat Doosan.

Tahun lalu, Booyoung Group menarik perhatian ketika mereka mulai memberikan 100 juta won sekira Rp 1,1 miliar per kelahiran kepada karyawan mereka. Setelah pemerintah menerima permintaan Ketua Booyoung Group, Lee Joong-keun, untuk membebaskan pajak atas sumbangan perusahaan yang membantu menaikkan tingkat kelahiran, Kumho Petrochemical, Krafton, dan beberapa perusahaan lainnya juga mulai memberikan bonus tunai besar kepada karyawan mereka yang melahirkan.

"Jika tingkat kelahiran Korea tetap rendah, negara ini akan menghadapi krisis kepunahan dalam 20 tahun," kata Joong-keun pada upacara Tahun Baru Booyoung bulan ini, setelah sekali lagi menawarkan 100 juta won tahun ini kepada setiap karyawan perusahaan yang melahirkan tahun lalu.(dwi)

Baca juga:

Cegah Insiden Daejeon Terulang, Pemerintah Korea Selatan Usulkan Undang-Undang Haneul, Wajibkan Cuti bagi Pengajar dengan Gangguan Kesehatan Mental

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan