Komparasi Exchange Lokal di Dunia Blockchain
Rabu, 23 Januari 2019 -
SEIRING dengan semakin berkembangnya dunia blockchain dan kripto di Indonesia, para pelaku bisnis mulai kedatangan pemain-pemain baru di dunia exchange. Mengingat pasar Indonesia yang sangat besar, terdapat lebih dari 16 exchange yang hadir di Indonesia dan tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada lebih banyak pemain lagi yang akan masuk.
Beberapa daftar exchange yang sudah bermain di Indonesia adalah sebagai berikut:

Untuk kamu yang masih bingung ingin berinvestasi aset kripto melalui exchange yang mana, tim Coinvestasi telah menyusun perbandingan daftar exchange di atas berdasarkan beberapa aspek. Di antaranya adalah aplikasi, trading dan withdrawal fee, aset kripto yang tersedia dan bentuk pembayaran yang diterima.
1. Aplikasi

Semua exchange saat ini dapat diakses melalui browser desktop. Namun beberapa exchange sudah mulai membangun aplikasi exchange mereka sehingga dapat dengan mudah diakses melalui ponsel pintar pengguna. Mengingat penggunaan ponsel pintar sudah semakin marak.
2. Trading fee

Dalam melakukan trading aset kripto, para pengguna biasanya akan dikenakan biaya. Biaya ini berbeda-beda tergantung dari posisi yang diambil. Terdapat dua jenis trading fee yang dikenakan, yaitu ketika pengguna menjadi market maker dan ketika pengguna menjadi market taker.
Market Maker adalah member exchange yang menjual atau membeli aset digital dengan menggunakan harga antrian atau menggunakan limit. Misalnya saat member ingin membeli BTC 10.000.000 di harga 100.000.000, sementara saat ini BTC di harga 105.000.000. Maka member akan ‘mengantri’ untuk menunggu harga BTC turun di harga 100.000.000, baru terbeli 0,1 BTC. Begitu juga sebaliknya, saat ingin menjual di bawah harga market beli tertinggi.
Market Taker adalah member exchange yang membeli atau menjual aset digital dengan menggunakan harga yang sudah tertera di dalam antrian. Market Taker biasanya membeli/menjual menggunakan metode jual/heli instan atau jual/beli normal. Tetapi dengan memasukan harga pembelian melalui harga di atas harga market jual tertinggi, atau melakukan penjualan dengan harga di atas harga market beli tertinggi.
3. Withdrawal fee

Withdrawal fee adalah biaya yang dikenakan kepada pengguna. Biaya itu diambil ketika pengguna menarik sejumlah aset kripto ke dalam mata uang FIAT (rupiah) ataupun dalam bentuk aset kripto lainnya ke wallet pribadi.
4. Aset kripto

Setiap platform exchange memiliki jenis aset kripto yang berbeda-beda. Aset ini dapat diperjualbelikan pada platformnya masing-masing. Hal ini dapat menjadi pertimbangan kamu dalam memilih platform exchange yang ingin digunakan.
5. Bentuk pembayaran

Dalam melakukan deposit, pengguna harus memasukkan sejumlah rupiah ke dalam wallet setiap exchange. Setiap exchange memiliki bentuk pembayaran yang berbeda-beda, seperti transfer bank, transfer aset kripto, ataupin melalui kartu kredit dan debit.
6. Komparasi exchange lokal

Sementara untuk Latoken, Pintu, dan Bitsten, belum ada informasi lebih dalam mengenai fitur-fitur yang mereka tawarkan pada platform exchange mereka di Indonesia.
Dari daftar exchange di atas, beberapa exchange sudah tergabung dalam Asosiasi Blockchain Indonesia (A-B-I), yang merupakan lembaga resmi yang terdiri dari para pelaku bisnis utama di dunia Blockchain dan Kripto di Indonesia. Badan ini bertujuan untuk memudahkan akselerasi adopsi teknologi blockchain. Beberapa exchange yang terlah tergabung dalam A-B-I adalah Indodax, Coinone Indonesia, Luno Indonesia, Rekeningku.com, Biido, dan Bitocto.
Melihat komparasi exchange lokal, kamu sekarang dapat menentukan di platform exchange mana ingin melakukan trading aset kripto di Indonesia. (*)
Baca Juga: Mengenal Asosiasi Blockchain Indonesia