Ketika Permainan Tradisional Jarang Ditemui di Pacitan
Minggu, 13 Maret 2016 -
MerahPutih Budaya - Pacitan adalah kota kecil di Jawa Tengah yang mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani. Pacitan juga dikatakan sebuah kota yang tertinggal kemodernannya. Tetapi tidak demikian jika dilihat realitasnya, seperti hal kecil dalam permainan tradisional yang ternyata sangat susah dijumpai di Pacitan. Pelosok pedesaan pun kini mengganti permainan tradisionalnya dengan permainan yang lebih kekinian seperti halnya game online, dll.
Anak-anak kecil sebelum masuk sekolah pun kini sudah lihai bermain gadget, mungkin karena kemajuan zaman dan teknologi yang memicu hal tersebut. Mendapatkan akses lebih mudah dalam menjangkau berbagai hal, jaringan luas yang mendukung hal tersebut juga membuat anak-anak lebih memilih gadget ketimbang permainan tradisional yang mereka anggap kuno.
Padahal, penggunaan gadget juga dapat memberikan dampak buruk bagi anak, dari dampak kesehatan mata, hingga emosional dan kejiwaan yang terancam karena pengaruh gadget tanpa pengawasan.
Menurut Intan, warga Desa Donorojo, meski penggunaan gadget untuk anak-anak sebagai sarana belajar, tapi penggunaanya tetap harus dibatasi. “Anak saya memakai gadget untuk belajar menggambar dan mewarnai, selain itu hanya permainan biasa saja. Karena saya juga tahu dampak buruknya, jadi saya juga membatasi dalam penggunaannya,” jelasnya ketika berbincang dengan merahputh.com, Jumat (11/03).
Orang tua dan lingkungan memiliki peran yang sangat penting bagi anak-anak, dengan pengawasan yang baik dalam penggunaan alat-alat elektronik seperti gadget dan batasan-batasan penggunaannya akan lebih mendapatkan dampak positif dari gadget itu sendiri. (sar)
BACA JUGA:
- Umpetan Permainan Favorit Anak-anak Zaman Dahulu
- Long Mainan Tradisional Khas Ramadhan di Pacitan
- Permainan Gobak Sodor yang Memicu Adrenalin Kini Dilupakan
- Yuk Main Lompat Tali Lagi seperti Dahulu
- Buat Lagi Yuk, Tali Panjang dari Gelang Karet