Kerja Keras Merawat Bumi, Mbah Sukoyo Menerima Amartha Local Heroes 2023

Kamis, 28 Desember 2023 - P Suryo R

KIAN banyak warga masyarakat yang peduli dengan lingkungan hidup. Kerja keras mereka kemudian mendapatkan apresiasi tinggi dan menjadi inspirasi khususnya di lingkungannya dan umumnya pada lingkungan hidup dan budaya.

Mbah Sukoyo adalah tokoh masyarakat adat Dusun Krecek, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menerima anugerah Amartha Local Heroes 2023.

Amartha Local Heroes 2023 merupakan bentuk apresiasi Amartha bagi individu yang mempunyai kontribusi besar untuk kemajuan komunitas di desa.

Baca Juga:

Pengmas UI: Permainan Tradisional Tingkatkan Kecerdasan Emosional

sukoyo
Amartha Local Heroes 2023 merupakan bentuk apresiasi Amartha bagi individu yang mempunyai kontribusi besar untuk kemajuan komunitas . (cbcomm)

Sebagai prosperity platform, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) berkomitmen mendukung keseimbangan pengembangan ekonomi akar rumput selaras dengan kelestarian alam dan budaya lokal. Penghargaan ini sejalan dengan prinsip Amartha sebagai perusahaan yang mengimplementasikan strategi bisnisnya dalam kerangka Environmental, Social dan Governance (ESG).

“Mbah Sukoyo merupakan sosok yang memiliki kontribusi besar bagi kelestarian alam dan budaya di Dusun Krecek, Temanggung. Partisipasi aktif masyarakat berperan penting dalam menciptakan dunia yang lebih inklusif dan partisipatif, sehingga dapat dicapai keseimbangan antara kesejahteraan, kebahagiaan dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, Amartha mengapresiasi peran mbah Sukoyo sebagai salah satu Local Heroes tahun ini, dan semoga kontribusi beliau menjadi inspirasi bagi kita semua, khususnya bagi anak-anak muda,” jelas Chief Risk & Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto.

Program ini bertujuan untuk memberikan penghargaan dan menginspirasi para individu. Yang menyoroti kontribusi yang sudah dilakukan dalam menciptakan perubahan yang berkelanjutan di lingkungan mereka tinggal.

Melalui penghargaan ini, Amartha berperan sebagai fasilitator untuk mengamplifikasi perubahan positif. Lalu mendukung nilai-nilai keberlanjutan sehingga dapat menginspirasi masyarakat, sektor swasta, dan khususnya generasi muda.

Aspek yang dinilai adalah kepemimpinan dalam menggerakan masyarakat di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. Kemudian komitmen menciptakan kesejahteraan yang lebih inklusif melalui berbagai inovasi di level akar rumput.

Baca Juga:

Memaknai Filosofi Batik Merak Menari dari Tasikmalaya

sukoyo
Aspek yang dinilai adalah kepemimpinan dalam menggerakan masyarakat di bidang sosial, ekonomi dan lingkungan. (cbcomm)

Sebagai kepala dusun dan sesepuh masyarakat Dusun Krecek, selama lebih dari dua puluh tahun Mbah Sukoyo konsisten melakukan rehabilitasi hutan dengan menanam pohon beringin. Tujuannya adalah untuk memastikan ketersediaan sumber mata air bagi generasi mendatang.

Mbah Sukoyo kemudian bekerja sama dengan para tokoh muda di Dusun Krecek, melestarikan tradisi Merti Dusun dan Nyadran sebagai bentuk keterhubungan antara manusia dan alam sekitarnya. Bahkan, saat ini kedua tradisi tersebut telah menjadikan Dusun Krecek sebagai destinasi wisata adat serta komunitas percontohan dalam menciptakan perdamaian dan kerjasama antar umat beragama.

“Masyarakat desa harus menyadari bahwa menjaga kelestarian alam adalah tanggung jawab bersama, dibutuhkan partisipasi semua pihak. Sumber air adalah kehidupan bagi kami, dan tanpa usaha bersama, itu akan hilang. Saya memohon doa restu dan dukungan dari masyarakat agar pelestarian lingkungan terus berlanjut hingga menjadi inspirasi bagi desa-desa lain”, jelas Mbah Sukoyo.

Aria percaya bahwa setiap individu dapat berkontribusi besar terhadap perubahan, dimulai dari langkah kecil dan konsisten seperti upaya Mbah Sukoyo dalam melestarikan sumber air di Dusun Krecek.

"Semangat inilah yang juga menginspirasi Amartha untuk tetap yakin bahwa masyarakat akar rumput, dengan perannya masing-masing dapat terus bergerak menciptakan kesejahteraan yang lebih merata untuk Indonesia”, tegas Aria. (psr)

Baca Juga:

Makam Kapitan Tionghoa Tertua Ditemukan di Lasem

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan