Kepala BNPB Pastikan Pencarian Korban Tanah Longsor Pekalongan Dilakukan Semaksimal Mungkin Sesuai Perintah Presiden

Kamis, 23 Januari 2025 - Frengky Aruan

MerahPutih.com- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto meminta tim gabungan mencari korban yang hilang dalam peristiwa tanah longsor di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Menurut Suharyanto, upaya pencarian dan pertolongan ini harus menjadi prioritas utama.

“Karena keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi,” jelas Suharyanto di Pekalongan, Jawa Tengah dikutip Kamis (23/1),

Dia mempercayakan kepada lembaga yang memang berwenang untuk memimpin operasi pencarian dan pertolongan, yakni Basarnas sebagai leading sektor, sesuai standar operasional prosedur yang berlaku selama tujuh hari.

“SOP dari Basarnas itu 7x24 jam. Nanti jika sudah enam hari pencarian tidak ketemu, maka kita hubungi pihak keluarganya apakah bisa ikhlas sudah merelakan baru boleh dihentikan,” kata Suharyanto.

Kendati demikian, jika dalam kurun waktu tujuh hari masih belum ditemukan, maka pihak keluarga diberikan pilihan untuk meminta upaya pencarian lanjutan.

“Kalau keluarganya tetap minta dicari sampai ketemu ya kita harus cari. Ini sesuai dengan perintah bapak Presiden Prabowo Subianto sebagai aparat kita harus berusaha semaksimal mungkin,” imbuhnya.

Baca juga:

Prabowo Perintahkan BNPB Gerak Cepat Tangani Longsor Pekalongan

Dia juga menyoroti wilayah Jawa Tengah yang telah masuk dalam siaga darurat bencana hidrometeorologi basah.

Ada lima wilayah di Jawa Tengah yang terdampak bencana seperti Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang dan Kabupaten Demak.

“Selain korban jiwa, bencana tersebut juga telah menimbulkan kerusakan infrastruktur hingga mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat,” kata Suharyanto.

Menurut Suharyanto, bencana dapat terjadi dan berdampak kepada siapa saja, kapan saja dan di mana saja.

“Jawa Tengah sudah ada lima terkena bencana hidrometeorologi,” jelas Suharyanto.

Kepala BNPB meminta Pemerintah Kabupaten Pekalongan agar segera melakukan pembukaan akses jalan yang tertutup material longsor.

"Jangan sampai masyarakat yang terdampak ini terganggu,” ucap Suharyanto.

Terkait infrastruktur seperti jembatan yang rusak, BNPB meminta dukungan kepada TNI dan Polri untuk segera membangun jembatan belly. Mantan Pangdam Brawijaya ini meminta Mabes TNI untuk mendukung dalam proses pemasangannya.

Baca juga:

Brimob Turun Langsung Bantu Cari hingga Evakuasi Korban Tanah Longsor di Pekalongan

Di sisi lain, jembatan dapat dibangun secara permanen melalui program rehabilitasi dan rekonstruksi BNPB.

“Saya akan memohon dukungan ke Mabes TNI nanti. Jadi nanti dipasang dulu. Apakah nanti mau permananen nanti melalui program RR BNPB,” jelas Suharyanto yang juga jenderal TNI bintang tiga ini.

Sekadar informasi, per Rabu (22/1), jumlah korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Pekalongan mencapai 21 orang. (Knu)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan