Kemenkeu Baru Kantongi Rp54 Triliun Buat Vaksinasi Gratis

Selasa, 22 Desember 2020 - Alwan Ridha Ramdani

MerahPutih.com - Kementerian Keuangan mengantongi anggaran sementara vaksinasi COVID-19 gratis Rp54,44 triliun. Dana tersebut berasal dari cadangan Rp18 triliun dan anggaran kesehatan dalam Pemulihan Ekonomi Nasional 2020 yang diperkirakan tidak dieksekusi Rp36,44 triliun.

"Kita masih memiliki space seperti instruksi presiden bahwa semua kementerian/lembaga harus memprioritaskan penanganan COVID untuk vaksinasi," kata Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Senin (22/12).

Baca Juga:

Kasatpol PP DKI Minta Anak Buahnya Tak Bosan Tindak Warga Langgar Prokes

Menkeu menambahkan, pemerintah masih melakukan penghitungan jumlah kebutuhan anggaran untuk membiayai vaksinasi COVID-19 yang akan dilakukan gratis sesuai instruksi Presiden Joko Widodo berdasarkan sejumlah indikator sesuai target Kementerian Kesehatan dalam menetapkan vaksinasi.

Sri menegaskan, jika jumlah yang divaksin adalah 70 persen dari jumlah penduduk, maka diperkirakan akan ada sekitar 182 juta orang yang akan menjalani vaksinasi.

“Kita akan hitung berdasarkan berapa dosis yang disuntikkan. Kalau rata-rata vaksin dua kali suntik berarti 182 juta dikali dua dosis,” katanya.

Kementerian Keuangan bersama Kementerian Kesehatan dan Kementerian BUMN termasuk Bio Farma, menghitung efektivitas vaksin COVID-19. Jika, efikasi atau kemampuan vaksin itu mencapai 90 persen, maka vaksin yang disediakan harus lebih dari 100 persen atau 10 persen di atas kebutuhan untuk vaksinasi 182 juta orang.

Vaksin Covid-19
Vaksin COVID-19. (Foto: Sekretariat Presiden).

Tak hanya itu, faktor penurunan kualitas atau kerusakan yang berpotensi terjadi dalam proses distribusi mengingat topografi wilayah Indonesia, juga menjadi indikator yang masuk penghitungan pemerintah.

Pemerintah menghitung jumlah tenaga kesehatan, hingga prioritas yang nanti dilakukan ketika melakukan vaksinasi sehingga baru diketahui besaran proyeksi dana yang dibutuhkan untuk vaksinasi gratis.

"Pemerintah hati-hati melakukan langkah penyesuaian APBN karena belum jelas jumlah vaksin, berapa harganya, efikasi berapa banyak dan wastegae-nya berapa, maka kami belum bisa menemukan angkanya hari ini," katanya dikutip Antara. (*)

Baca Juga:

Rayakan Natal, Umat Kristiani Diminta Tak Datang dan Adakan Open House

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan