Kemendikbudristek Kenalkan Karakter dan Kekayaan Budaya Indonesia ke Delegasi G20

Jumat, 18 Maret 2022 - Andreas Pranatalta

KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menutup hari pertama pertemuan G20 Education Working Group (EdWG) dengan jamuan makan malam atau welcome dinner 27 delegasi yang hadir secara luring. Welcome dinner diselenggarakan di Bale Kambang & Pendopo Agung, Royal Ambarrukmo, Yogyakarta pada hari Rabu (16/3).

Acara tersebut terdiri dari makan malam bersama sambil menikmati pertunjukkan Tari Serimpi Pandhelori, sebuah tarian klasik yang pada 1877-1921 ditampilkan untuk Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Kegiatan ini turut disambut oleh Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X. Ia menekankan pentingnya toleransi, gotong royong, atau saling membantu dan mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Hal tersebut sesuai dengan tema presidensi G20 tahun ini, Recover Together, Recover Stronger.

Baca juga:

Kemendikbudristek Pimpin Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20

Kemendikbudristek Kenalkan Karakter dan Kekayaan Budaya Indonesia ke Delegasi G20
Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X. (Foto: Kemendikbudristek)

Dalam sambutan Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X yang dibacakan oleh Wakil Gubernur D.I. Yogyakarta mengatakan bahwa, Yogyakarta tidak hanya dikenal sebagai Kota Pelajar, melainkan kerap The Heart of Java. Menurutnya, menyatunya pendidikan dengan budaya, telah menghasilkan karakter masyarakat Yogyakarta yang memegang teguh nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari.

“Jika kita melihat kembali sejarahnya, Daerah Istimewa Yogyakarta memang dibangun di atas nilai-nilai kebinekaan dan toleransi. Candi Prambanan yang akan dikunjungi oleh delegasi G20 EdWG, telah menjadi saksi betapa nilai toleransi yang dijunjung tinggi antar pemeluk agama pada peradaban masa lalu. Misalnya, Candi Prambanan merupakan candi Hindu, sedangkan Candi Sewu yang letaknya berdekatan merupakan tempat peribadatan umat Buddha,” ujar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo Paku Alam X, dalam keterangan resminya, Kamis (17/3).

Baca juga:

DIY Siapkan 2 Isoter dan 2 RS Rujukan COVID-19 untuk Delegasi G20

Kemendikbudristek Kenalkan Karakter dan Kekayaan Budaya Indonesia ke Delegasi G20
Welcome dinner diselenggarakan di Bale Kambang & Pendopo Agung, Royal Ambarrukmo, Yogyakarta. (Foto: Kemendikbudristek)

Berbekal terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang transformatif, Indonesia dipandang sebagai contoh negara yang berhasil melakukan transformasi pendidikan menyeluruh yang berkualitas meski diterpa pandemi COVID-19. Indonesia juga akan memimpin para negara anggota G20 untuk bergotong royong mendiskusikan upaya-upaya yang sama melalui empat agenda prioritas

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril, selaku Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20.

“Pandemi COVID-19 mendorong adanya perubahan dan inovasi dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk sistem pendidikan. Tidak hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia,” tutur Iwan.

Dalam pertemuan kali ini, Iwan mengajak dunia saling bahu-membahu untuk pulih bersama, tumbuh lebih kuat, dan berkelanjutan dalam hal pendidikan dan kebudayaan. (and)

Baca juga:

Ada 182 Kegiatan G20 di Indonesia, Bandara-Bandara Parkir Alternatif Siaga

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan