Kemendikbudristek Pimpin Pertemuan Pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20


Iwan Syahril memimpin pertemuan pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20. (Foto: Kemendikbudristek)
KEMENTERIAN Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) menggelar pertemuan pertama Kelompok Kerja Pendidikan G20 (G20 Education Working Group/EdWG).
Berbekal terobosan-terobosan Merdeka Belajar yang transformatif, Indonesia dipandang sebagai contoh negara yang berhasil melakukan transformasi pendidikan menyeluruh yang berkualitas meski diterpa pandemi COVID-19. Indonesia juga akan memimpin para negara anggota G20 untuk bergotong royong mendiskusikan upaya-upaya yang sama melalui empat agenda prioritas.
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Iwan Syahril, selaku Ketua Kelompok Kerja Pendidikan G20 (Chair of Education Working Group), dalam pertemuan pertama G20 EdWG 2022 yang berlangsung di Yogyakarta, Selasa (15/3).
Menurut Iwan, gotong royong merupakan semangat utama Presidensi G20 Indonesia. Entitas dan nilai luhur budaya bangsa Indonesia juga tercermin dalam tema besar yang diangkat, yakni Recover Together, Recover Stronger.
Baca juga:

“Pandemi COVID-19 mendorong adanya perubahan dan inovasi dalam berbagai sektor kehidupan, termasuk sistem pendidikan. Tidak hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia,” tutur Iwan, dalam keterangan resminya.
Ia menegaskan, guna menuntaskan masalah serta melahirkan solusi yang tepat sekaligus inovatif di bidang pendidikan dan kebudayaan dalam skala global, harus ada kerja sama yang dilakukan.
Dalam pertemuan kali ini, Iwan mengajak dunia saling bahu-membahu untuk pulih bersama, tumbuh lebih kuat, dan berkelanjutan dalam hal pendidikan dan kebudayaan. Ajakan ini dipaparkan dalam bentuk empat agenda prioritas yang akan diangkat Indonesia dalam berbagai pertemuan Kelompok Kerja Pendidikan G20, yakni Pendidikan Berkualitas untuk Semua, Teknologi Digital dalam Pendidikan, Solidaritas dan Kemitraan, serta Masa Depan Dunia Kerja Pasca COVID-19.
Baca juga:
Kemendikbudristek Diminta Hati-Hati Tentukan Kebijakan PTM 100 Persen

“Karena itu, melalui Kelompok Kerja Pendidikan G20, Indonesia mengajak para negara anggota G20 untuk bergotong royong mendiskusikan upaya bagaimana menghadirkan sistem pendidikan yang berkualitas, dengan empat agenda prioritas yang kita angkat,” papar Iwan.
Kemendikbudristek RI selaku pemimpin Kelompok Kerja Pendidikan G20, mendorong negara-negara anggota G20 untuk berbagi pengalaman, tantangan, saran, serta mencari solusi untuk kebaikan bersama.
"Kita percaya, dengan kolaborasi yang baik, realisasi hasil diskusi ini nantinya akan memberikan dampak signifikan dalam sistem pendidikan di dunia," tutupnya. (and)
Baca juga:
Kemendikbud Ristek Terbitkan 6 Poin Aturan Sekolah Selama Libur Nataru
Bagikan
Andreas Pranatalta
Berita Terkait
Atap SMKN 1 Cileungsi Ambruk Timpa 31 Siswa, Dedi Mulyadi: Dipastikan Kualitas Pembangunannya Buruk

Kurikulum Cinta di Madrasah tak Boleh hanya Sloganistik
Mensos Tidak Bakal Tolerir 3 Dosa Besar di Sekolah Rakyat, Pastikan Sanksi Tegas

Aksi Demonstrasi Bikin Suasana Kurang Kondusif, Beberapa Sekolah Terapkan PJJ pada Senin (1/9)

Bukan Cuma Kuliah, ITPLN dan APERTI Ingin Dorong Mahasiswa Jadi Inovator

Pemerintah Targetkan 12 Sekolah Garuda Rampung pada 2026, 4 Siap Beroperasi

JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah

Prabowo Sebut Lulusan Sekolah Rakyat Bisa Angkat Keluarga Keluar dari Kemiskinan

UOB My Digital Space Bekali 90 Ribu Pelajar Indonesia dengan Keterampilan Digital, Gandeng Ruangguru sebagai Mitra

Pramono Berikan Bantuan Pemutihan Ijazah kepada 1.897 Peserta Didik Senilai Rp 7,6 Miliar
