Kawasan Cagar Budaya, Ketua MPR Dorong Revitalisasi Keraton Surakarta
Rabu, 11 Desember 2024 -
MerahPutih.com - Ketua MPR RI Ahmad Muzani mendorong dilakukannya revitalisasi bangunan Keraton Surakarta Hadiningrat. Hal itu dilakukan untuk menjaga Keraton Surakarta sebagai warisan budaya.
“Pentingnya revitalisasi Keraton Surakarta sebagai salah satu warisan budaya nasional, mengingat beberapa bagian bangunan mengalami kerusakan dan membutuhkan perhatian serius,” kata Muzani, Rabu (11/12).
Dia menyebut kedatangannya di Keraton Surakarta disambut baik Sri Susuhunan Pakubuwono XIII beserta keluarga besar Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
“Pelestarian ini tidak hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga dalam menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya,” kata Muzani.
Baca juga:
Indonesia Lobi Inggris Pulangkan Rampasan Manuskrip Keraton Jogja Zaman Raflles
Lebih lanjut, ia menyebut MPR RI memiliki tugas untuk mendorong pelestarian budaya, baik dengan mengingatkan pemerintah terkait revitalisasi fisik maupun menjaga keberlanjutan budaya secara nonfisik. Ahmad Muzani juga menyampaikan bahwa kondisi Keraton saat ini memerlukan perhatian besar dari pemerintah pusat.
“Kondisinya memang ada yang memprihatinkan. Kami akan menyampaikan hal ini kepada kementerian terkait dan Presiden agar revitalisasi dapat dilakukan dengan segera. Warisan seperti Keraton ini harus menjadi kebanggaan yang bisa dinikmati generasi muda, terutama menjelang Indonesia Emas 2045,” ucap dia.
Baca juga:
Bertemu di Solo, Ahmad Muzani Ngaku Udang Jokowi ke Kongres Gerindra 2025
Pengageng Parentah Keraton Solo, KGPH Dipokusumo, mengatakan Keraton Surakarta telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya nasional. Menurutnya, revitalisasi harus dilakukan secara menyeluruh sesuai standar pelestarian, mencakup konservasi, rehabilitasi, dan pengembangan yang berkelanjutan.
“Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya menjadi dasar bagi pelestarian ini. Revitalisasi bukan hanya untuk melindungi dan menjaga, tetapi juga mengembangkan nilai ekonominya bagi masyarakat. Hal ini membutuhkan kolaborasi berbagai pihak untuk memastikan warisan ini bermanfaat secara maksimal,” kata Dipokusumo. (Ismail/Jawa Tengah)