Kasus Positif COVID-19 di Tiongkok Naik
Senin, 15 Juni 2020 -
ADA kekhawatiran adanya gelombang kedua virus Corona di Tiongkok. Hal tersebut benar terjadi. Banyak kasus baru COVID-19 terjadi selama pekan kemarin.
Menurut pihak berwenang di Tiongkok, 57 kasus infeksi virus Corona baru yang telah terkonfirmasi telah dicatat dalam waktu 24 jam. Termasuk 36 kasus baru di Beijing, yang merupakan angka harian tertinggi sejak bulan April.
Baca juga:
Swiss Terapkan Standar Pembersihan Baru Jelang Pembukaan Perbatasan

Melansir laman Euronews, pasar grosir makanan terbesar di ibukota ditutup pada hari Sabtu kemarin setelah terdeteksi sejumlah kasus baru COVID-19. Pasar Xinfadi yang memiliki 4.000 penyewa, ditutup setelah terjadi tujuh kasus selama dua hari terakhir.
Baca juga:

Pasar Xinfandi dan area-area sekitarnya akan mulai melakukan tindakan pencegahan penyebaran seperti didesinfeksi, demikian menurut kantor berita Xinhua.
Di Iran, pihak berwenang mengumumkan bahwa virus tersebut telah menewaskan lebih dari 100 orang dalam waktu 24 jam. Ini kali pertama terjadi sejak tanggal 14 April lalu. Otoritas kesehatan mencatat terjadi 107 kasus kematian baru antara tengah hari pada hari Sabtu dan Minggu. Secara resmi menjadikannya total tercatat menjadi 8.837 kasus kematian terkonfirmasi.
Sementara itu, Brasil telah melewati Inggris sebagai negara dengan angka kematian tertinggi kedua akibat COVID-19. Di negara Amerika Selatan tersebut sebanyak 41.828 kematian telah dikonfirmasi, dan Inggris sebanyak 41.566 kematian.
Namun, satu-satunya negara di dunia dengan kasus kematian tertinggi terkonfirmasi adalah di AS, yang saat ini memiliki 114.669 korban jiwa.
Di Sao Paulo Brasil, kasus virus Corona juga cukup banyak. Bahkan kabarnya banyak kuburan yang sudah digali untuk persiapan mengubur korban COVID-19.
Beberapa ahli memperkirakan puncak pandemi Brasil akan tiba pada bulan Agustus, setelah menyebar dari kota-kota besar. Sebelumnya, kasus COVID-19 di Brasil pertama kali muncul di wilayah pedalaman negara itu. (lgi)
Baca juga: