India Terapkan Protokol Baru untuk Pariwisata


Kasus COVID-19 baru masih terjadi (Foto: Unsplash/Martin Jernberg)
INDIA mulai menatap ke depan untuk membuka kembali pariwisata dan melonggarkan pembatasan lockdown. Bahkan di saat negara itu masih terus melaporkan sejumlah besar kasus virus Corona.
India membuka kembali perbatasan negaranya bersama dengan tempat-tempat ibadah dan bisnis termasuk restoran dan mal pada hari Senin kemarin, seperti yang dilaporkan The Associated Press. Sekolah, pusat kebugaran dan kereta metro tetap ditutup. Selain itu, acara olahraga masih tidak diizinkan.
Baca juga:
5 Kuil Terbaik di New Delhi, India, Fotografi Sangat Terbatas

Menjelang pembukaan kembali, toko-toko kecil dan layanan pengiriman sudah kembali beroperasi. Penerbangan internasional tetap dibatasi bagi warga negara India yang akan pulang.
Hardeep Singh Puri, menteri penerbangan sipil India, mengunggah tweet keputusan untuk melanjutkan penerbangan internasional reguler akan diambil segera setelah negara-negara mengurangi pembatasan masuknya warga negara asing. Begitu pula negara-negara tujuan harus siap untuk mengizinkan penerbangan masuk.
Kementerian Pariwisata setempat juga mengeluarkan pedoman untuk hotel, restoran, dan operator tur sebagai bagian dari upayanya untuk mengekang virus sambil merangsang pariwisata.
Kementerian India menyarankan para penyedia layanan pariwisata untuk menerima pelancong yang tidak memiliki riwayat medis virus dalam 28 hari terakhir.
Menyediakan pembersih tangan dan masker wajah di semua kendaraan, dan untuk menyambut pelancong dengan 'Namaste' daripada dengan berjabat tangan mereka.
Baca juga:

Kementerian India juga mengatakan, hotel harus mendisinfeksi semua area dengan sentuhan tinggi seperti gagang pintu dan tombol lift. Pihaknya juga meminta staf menjalani pemeriksaan suhu harian.
Restoran harus mengurangi kapasitas tempat duduk hingga 50 persen, pembayaran elektronik, dan memastikan staf memakai masker wajah dan sarung tangan.
India telah mencatat lebih dari 270.800 kasus terkonfirmasi dari virus Corona, menurut Johns Hopkins University, jumlah kasus tertinggi kelima di dunia.
Kasus-kasus di negara ini terus meningkat. AP mencatat India melaporkan angka kematian satu hari tertinggi, lebih dari 9.900 kasus.
Awalnya, India menerapkan lockdown selama 10 minggu, bahkan mengubah kereta api menjadi fasilitas karantina prototipe. Namun pembatasan telah dikurangi dalam upaya meningkatkan perekonomian dalam negeri. (lgi)
Baca juga:
Bahama Mulai Mengizinkan Yacht dan Jet Pribadi Beroperasi Tanggal 15 Juni
Bagikan
Leonard
Berita Terkait
Airbnb & SEVENTEEN Hadirkan Pengalaman Eksklusif di Seoul, LA, dan Tokyo, Bikin Pengalaman tak hanya Konser Biasa

Banjir Bandang Tewaskan Sedikitnya 200 Orang di India dan Pakistan

Banjir Bandang India, Pemerintah Peringatkan Warga Cuaca Buruk masih Berlanjut

Banjir Bandang India, Lebih dari 100 Orang masih Hilang

Banjir Bandang Menyapu India, 4 Tewas dan Puluhan Orang Terjebak dalam Puing

India Balik Serang NATO Soal Rusia, Minta Jangan Standar Ganda

Polisi India Kerja Keras Kuak Misteri Perempuan Rusia dan 2 Anaknya yang Tinggal di Gua, Baru Temukan sang Suami

Visa Kedaluwarsa Sejak 8 Tahun, Perempuan Rusia Ajak 2 Anaknya Tinggal di Gua di India

Laporan Kecelakaan Pesawat Air India: Switch Bahan Bakar Dimatikan Secara Sengaja?

8 Insinyur di India Dipecat karena Buat Flyover dengan Tikungan 90 Derajat Setajam Janji Kampanye
