Kasus Positif Corona Melonjak, Pemda DIY Diminta Aktifkan Shelter Khusus OTG

Selasa, 04 Agustus 2020 - Andika Pratama

MerahPutih.com - Jumlah kasus positif corona di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melonjak tajam. Dua hari belakangan kasus positif bertambah lebih dari enam puluh orang per hari. Pemda DIY didesak segera mengaktifkan shelter khusus yang merawat orang tanpa gejala (OTG).

Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY Huda Tri Yudiana menjelaskan pengadaan shelter khusus OTG perlu ada karena ketersediaan bed dan fasilitas rumah sakit yang semakin menipis.

Baca Juga

Selain Dany Anwar, Satu Anggota DPRD dari PAN juga Positif COVID-19

"Kebanyakan kasusnya (positif COVID-19) adalah confirm asymptomatic (konfirmasi positif tanpa gejala/OTG) sehingga dalam kondisi darurat bisa dirawat di shelter atau penampungan yang tidak memerlukan fasilitas medis sebagaimana rumah sakit," tegas Huda melalui keterangan pers di Yogyakarta, Senin (3/8).

Huda menjelaskan saat ini kapasitas bed Rumah sakit yang masih kosong tersisa sekitar 100 bed. Ia khawatir jika OTG juga dirawat di rumah sakit akan membuat ketersediaan bed langka.

"Jangan sampai pasien dengan gejala sakit sedang apalagi berat tidak bisa mendapatkan perawatan di rumah sakit secara memadai sehingga rawan menjadi lebih parah," kata dia.

Tim medis Kabupaten Bantul berfoto bersama pasien Corona anak-anak yang sembuh
Tim medis Kabupaten Bantul berfoto bersama pasien Corona anak-anak yang sembuh

Namun, jika OTG diminta isolasi mandiri dirumah juga dikhawatirkan dapat menyebarkan virus secara tak terkontrol. Maka, helter khusus OTG dirasa tepat sebagai solusi. Ia mendorong Pemda agar menginstruksikan Pemkab dan Pemkot menyiapkan shelter khusus OTG secepatnya.

Sementara itu, sebanyak 67 tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Bantul dan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) positif terinfeksi COVID-19. Jumlah ini merupakan hasil laporan dari para tim gugus tugas kedua kabupaten hingga Minggu (2/8).

Lima puluh tujuh diantaranya berasal dari Kabupaten Bantul. Sementara sepuluh lainnya adalah nakes dari Kabupaten Sleman. Mereka yang positif COVID-19 terdiri dari tim medis, serta pegawai di kantor kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Rahardjo mengatakan, tenaga kesehatan di Bantul yang terkonfirmasi positif Covid-19 diketahui usai pihaknya menggelas test swab massal nakes di semua layanan kesehatan baik swasta maupun negeri. Sebagian besar nakes ini bekerja di puskesmas.

"Ada sekitar 6ribu nakes yang sudah kami swab. Ke 57 nakes statusnya OTG (orang tanpa gejala)," kata Agus di Yogyakarta, seperti ditulis pada Senin (3/8).

Seluruh nakes positif sudah diisolasi dibeberapa tempat isolasi khusus yang sudah disiapkan Pemkab diantaranya Rumah Sakit Lapangan Khusus corona Bambanglipuro (RSLKC) dan Gedung Saemaul Sumbermulyo, Bambanglipuro.

Pihaknya belum mengetahui asal muasal COVID-19 menyebar di nakes. Dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab banyaknya nakes yang terpapar virus corona.

Baca Juga

Anak Pendiri Sinar Mas Group Cabut Gugatan Hak Waris

Pemkab Bantul juga telah menutup beberapa puskesmas tempat para nakes positif bekerja seperti Puskesmas Sedayu I, Sewon I dan Bantul II dan yang terbaru Puskesmas Srandakan.

"Kami pastikan pelayanan kesehatan di Puskesmas tidak terganggu akibat kejadian ini," tutup Agus. (Teresa Ika/Yogyakarta)

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan