Kapal Pelni KM Bukit Raya Dijadikan Tempat Isolasi Pasien COVID-19 di Medan
Kamis, 12 Agustus 2021 -
MerahPutih.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Medan, Sumatera Utara, terus mematangkan rencana penggunaan kapal laut milik PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) menjadi tempat isolasi pasien COVID-19.
Kapal yang akan difungsikan menjadi tempat isolasi itu dibangun tahun 1994 dengan desain kapal penumpang dengan 99,80 meter dan jumlah tempat tidur 970 unit.
"Kapal laut tersebut bernama KM (Kapal Motor) Bukit Raya. Saat ini posisinya masih bersandar di Tanjung Priok, Jakarta," ujar Plt Asisten Pemerintahan Setda Kota Medan M Sofyan di Kantor Wali Kota Medan di Medan, Rabu (11/8).
Baca Juga:
Pemkot Makassar Bakal Gunakan Kapal Pelni Buat Isolasi Pasien COVID-19
KM Bukit Raya ini akan bergerak ke Pelabuhan Belawan. Setelah perjanjian kerja sama yang mengatur secara rinci tentang operasional isolasi terpusat.
"Tadi kita bahas juga perjanjian kerja sama Pemkot Medan dan beberapa pihak, termasuk Kementerian Perhubungan dan PT Pelni untuk merealisasi isolasi terpusat ini," terang Sofyan.
Sementara itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution meminta seluruh masyarakat setempat disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) untuk memutus penyebaran COVID-19 di daerah ini.
"Terapkan prokes tanpa terkecuali, terlebih di lima kecamatan yang banyak penyintas COVID-19 dan isolasi lingkungan," ujar dia di Medan, Sumatera Utara, Rabu.
Sebanyak lima kecamatan tersebut, kata menantu Presiden Jokowi ini, yakni Medan Selayang, Medan Helvetia, Medan Johor, Medan Sunggal, dan Medan Tuntungan.

Selain itu, ada 23 lingkungan yang sedang menjalani isolasi lingkungan di tujuh kecamatan, meliputi Medan Helvetia, Medan Johor, Medan Tuntungan, Medan Tembung, Medan Polonia, Medan Area, dan Medan Timur.
"Di sana benar-benar kita pantau terus dan semuanya harus taat prokes. Kalau banyak pelanggaran, nanti bisa kita sekat semuanya lagi. Saya harapkan dan doa bersama agar penyintas COVID-19 terus menurun," ucap Bobby.
Ia memerintahkan, mulai camat hingga kepala lingkungan, agar benar-benar bekerja di lapangan, sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan COVID-19 dan pendataan vaksinasi yang merupakan tugas dari 2.001 kepala lingkungan di Kota Medan untuk warganya.
"Harus ada datanya. Warga yang sudah vaksin atau belum, itu kepling (kepala lingkungan) harus tahu ya. Pemetaan hingga lingkup terkecil terus kita lakukan," kata Bobby dikutip Antara. (*)
Baca Juga:
Di Luar Jawa-Bali, Kapal Pelni Jadi Tempat Isolasi Terpusat