Pelni Mulai Berlakukan Tarif Diskon 50 Persen, Kuota Habis Harga Normal


Para penumpang yang turun di Pelabuhan Jayapura, Papua. (ANTARA/HO- Dokumentasi Sakti)
MerahPutih.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Pelni (Persero) mulai memberikan stimulus ekonomi sesuai perintah pemerintah dengan memberikan diskon harga tiket.
Pelni Cabang Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, secara resmi melaksanakan program stimulus yaitu pemberian diskon tarif kapal penumpang sebesar 50 persen dari tarif dasar.
Kepala Cabang PT Pelni Pangkalan Bun Suwadi mengatakan, program ini merupakan bentuk kontribusi Pelni dalam mendukung program pemerintah, sekaligus memberi kemudahan kepada masyarakat menjelang dan sesudah Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah.
"Melalui program tersebut merupakan bentuk komitmen kami dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat serta mendorong stabilisasi ekonomi nasional melalui sektor transportasi laut," katanya
Baca juga:
Catat, Rute Kereta Api Jarak Jauh yang Dapat Diskon 30 Persen Mulai Hari Ini
.
Program tersebut juga merupakan kepedulian Kementerian Perhubungan via PT Pelni sebagai bentuk kontribusi dalam mendukung program pemerintah, sekaligus memberi kemudahan kepada masyarakat menjelang liburan anak sekolah.
Program tersebut berlaku untuk periode pembelian dan keberangkatan mulai 5 Juni 2025 sampai dengan 31 Juli 2025.
"Program ini mencakup seluruh kelas pelayanan kapal penumpang Pelni baik kelas ekonomi maupun kelas non-ekonomi, termasuk tiket non-seat," ujarnya lagi.
Suwadi menjelaskan, ada beberapa syarat utama dalam program tersebut, di antaranya diskon sebesar 50 persen dari tarif dasar tidak termasuk asuransi dan tiket masuk pelabuhan, diskon tidak berlaku untuk keberangkatan bulan Agustus dan seterusnya.
Pembelian tiket sebelum tanggal 5 Juni 2025 tidak dapat mengklaim pengembalian selisih harga, dan diskon tersebut berlaku di seluruh saluran pembelian tiket resmi PT Pelni.
"Untuk program ini kuota tiket diskon terbatas dan dikelola secara sistem otomatis," katanya.
Ia menegaskan, jika kuota habis, akan berlaku tarif normal dan pada saat keberangkatan, penumpang wajib menunjukkan identitas asli yang sesuai dengan data pada tiket serta tiket dengan diskon masih dapat dibatalkan, dijadwal ulang (reschedule), dan lainnya, sesuai kebijakan yang berlaku.
"Masyarakat untuk segera merencanakan perjalanan lautnya dan memanfaatkan program ini sebelum kuota habis serta melakukan pembelian tiket melalui aplikasi pelni mobile," ujarnya. (*)
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Ekonom Sebut Indonesia Belum Berada di Situasi Krisis Ekonomi, Ingatkan Risiko Burden Sharing Bisa Sebabkan Hyperinflasi seperti Era Soekarno

Omzet Mal Anjlok Imbas Demo di Jakarta, Pemprov DKI Segera Lakukan Langkah ini

Langkah Konkret Yang Bisa Diambil Pemerintah Saat Rakyat Demo, Salah Satunya Turunkan Pajak Jadi 8 Persen

Ekonomi Indonesia Diklaim di Jalur yang Benar, Menko Airlangga Minta Pengusaha dan Investor tak Panik

DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi RAPBN 2026, Suku Bunga dan Rupiah Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi?

Ekspansi Belanja Pemerintah Bakal Bikin Ekonomi Membaik di Semester II 2025

Prabowo Berencana Tarik Utang Rp 781,87 Triliun di 2026, Jadi yang Tertinggi setelah Pandemi

Riset Prasasti: ICOR Ekonomi Digital 4,3, Dinilai Lebih Efisien Dibanding 17 Sektor Lain

Bank Indonesia Bongkar Rahasia Mengapa Ekonomi Jakarta Melaju Kencang di Kuartal III 2025

Prabowo Sentil Pemain Ekonomi Cari Keuntungan Tanpa Peduli Rakyat, PKB: Penerapan Pasal 33 Harus Tegas dan Konsisten
