KAMI Dinilai Mirip Dengan Gerakan #2019GantiPresiden
Kamis, 20 Agustus 2020 -
MerahPutih.com - Koalisi Akai Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang digagas Din Syamsudin menuai kritikan. Gerakan ini dinilai tidak punya legitimasi dan kontra produktif.
Praktisi Hukum Petrus Selestinus menilai, mayoritas tokohnya, selama ini hanya bersuara lantang menyerang kebijakan Pemerintah dari sudut pandang oposisi tetapi minus solusi.
"Tokoh-tokohnya juga tempo-tempo muncul lalu hilang dan akan muncul lagi dengan casing baru isu lama, terutama jualan isu PKI," jelas Petrus kepada MerahPutih.com di Jakarta, Kamis (20/8).
Baca Juga:
Deklarator KAMI Diserang, MPR: Tak Sesuai Nilai Demokrasi
Petrus melihat,konfigurasi kelompok di dalam KAMI, yang sebelumnya tergabung dalam Gerakan #2019GantiPresiden, sehingga dapat dipastikan bahwa KAMI merupakan "casing" baru yang meneruskan misi #2019GantiPresiden yang gagal dieksekusi.
"Karenanya nasib KAMI tidak akan jauh berbeda dengan #2019 Ganti Presiden yang tujuannya tak tercapai," ungkap Petrus.
Petrus menambahkan, jika tujuannya ingin mengadvokasi kepentingan bangsa demi perbaikan, maka tidak cukup hanya mengumpulkan tokoh-tokoh tua yang sudah tidak punya energi dan tak memiliki wadah advokasi yang permanen sebagaimana layaknya gerakan advokasi dalam sebuah negara demokrasi.
"Mereka tidak punya wadah advokasi yang permanen untuk kepentingan bangsa, sehingga sia-sia jika hanya berteriak soal perubahan," ungka Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia.

Petrus melihat, postur dan gestur tokoh-tokoh dalam KAMI, sudah dihafal publik, mereka terdiri dari tokoh-tokoh gaek yang minim daya dukung dalam berbagai aspek kekuatan poltik, aspek legalitas, aspek ekomomi dan lainnya
"Bagaimana KAMI mau menyelematkan negara ini, sementara mereka sendiri perlu diselamatkan," jelas dia.
Petrus mengatakan, secara konstitusi boleh-boleh saja KAMI melakukan aksinya, sepanjang sifatnya menyalurkan aspirasi, atau gagasan-gagasan demi memajukan pembangunan bangsa.
"Target menyelamatkan Indonesia, KAMI bukanlah orang yang tepat apalagi narasinya cabut mandat dan mengajak rakyat menghancurkan pemerintahan," katanya.
Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) telah dideklarasikan di Tugu Proklamasi dengan sederet tokoh ternama di belakangnya. KAMI dideklarasikan sehari setelah HUT ke-75 RI yaitu pada tanggal 18 Agustus 2020. Mereka menyebut KAMI sebagai gerakan moral yang berjuang demi mewujudkan masyarakat Indonesia sejahtera. (Knu)
Baca Juga: