Deklarator KAMI Diserang, MPR: Tak Sesuai Nilai Demokrasi


Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (Foto : www.mpr.go.id)
MerahPutih.com - Sejumlah deklarator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) mendapatkan serangan dari pihak tak bertanggung jawab, terutama di dunia maya.
Wakil Ketua MPR Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid menilai, hal itu tak sesuai dengan nilai demokrasi dan prinsip negara hukum yang sudah seharusnya dijaga dan dijunjung tinggi.
Baca Juga
Ketua Komite KAMI Bukan Anak Buah Yusril, PBB: Kami Sudah Cabut KTA-nya
Ia mengatakan, ancaman, perudungan, pembajakan dan teror tersebut justru terjadi ketika bangsa Indonesia baru memperingati 75 tahun Indonesia merdeka, dan 75 tahun berkonstitusi UUD 45.
"Kita dahulu berjuang untuk merdeka dari penjajahan asing, dan kemudian melakukan reformasi dari Orde Baru," kata Hidayat, kepada awak media, Kamis (20/8).
Hidayat meminta agar tokoh-tokoh KAMI tidak terprovokasi, tapi juga baiknya mempergunakan hak hukum sebagai Warga Indonesia. Serta hendaknya aparat kepolisian segera mengusut tuntas adanya ancaman, teror, pembajakan akun, dan intimidasi terhadap tokoh-tokoh dan deklarasi KAMI tersebut.

Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini menilai, bahwa deklarasi KAMI merupakan bentuk dari kepedulian para tokoh nasional terhadap situasi bangsa dan negara saat ini yang memerlukan kepedulian dan kerja sama seluruh pihak.
"Saya mendukung deklarasi itu sebagai bentuk penghormatan terhadap prinsip negara demokrasi dan negara hukum," kata dia.
Dia berujar, masukan atau kritikan sepedas apapun dalam semangat demokrasi, koridor hukum, dan cinta bangsa dan negara oleh para tokoh-tokoh bangsa sekaliber itu seharusnya justru diapresiasi pemerintah. Ini sebagai bukti pemerintah memang betul-betul komitmen dan konsisten melaksanakan nilai demokrasi dan negara hukum.
Serta, delapan tuntutan KAMI bisa digunakan pemerintah menjadi masukan atau kritik membangun agar pemerintah selalu dalam koridor bisa melaksanakan amanat rakyat secara lebih baik. Sehingga, kemampuan menyelesaikan persoalan bangsa yang semakin banyak dan kompleks bisa tercapai.
Baca Juga
Akun Twitter Din Syamsuddin Diretas, Pengamat: KAMI Tengah Digembosi
"Apalagi di usianya yg ke 75 ini, Indonesia terkena darurat kesehatan covid-19, yang bisa mengancam kedaulatan bangsa dan negara, yang bisa membawa kepada terjadinya resesi," ujarnya.
Adapun, pembajakan akun Twitter Din Syamsuddin diungkapkan oleh Muhammad Said Didu dan Mustofa Nahrawardaya. Sedangkan mengenai rapat internal KAMI disusupi orang tak dikenal diungkapkan oleh Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani. (Knu)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Indonesia Harus Dapat Persetujuan dari Aliansi Negara Islam Sebelum Evakuasi Ribuan Warga Gaza Palestina ke Pulau Galang

Hidayat Nur Wahid Khawatir Warga Gaza yang Dievakuasi ke Pulau Galang Tidak Bisa Pulang, Minta Pemerintah Indonesia Berhati-hati

MPR Berharap Program Makan Bergizi Gratis Berkeadilan, Juga Bisa Dinikmati Siswa Sekolah Keagamaan

Thailand Legalkan Pernikahan Sejenis, Indonesia Diminta Waspada

Pimpinan MPR Sebut UU DKJ Tidak Beri Keadilan ke Rakyat Jakarta

HNW Nilai UU DKJ Diskriminatif ke Warga Jakarta

MPR Serukan Jangan Sampai Dikalahkan Kecurangan dan Ketidakjujuran

Pimpinan MPR Sebut 'Bola' Pilpres 2024 Ada di Hakim MK
Dukung Hak Angket ‘Kecurangan Pemilu’, HNW Anggap Konstitusional

Tolak Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, HNW: Menyalahi Konstitusi dan Diskriminatif
