KAMI Bantah Tunggangi Aksi Rusuh Tolak UU Cipta Kerja
Selasa, 13 Oktober 2020 -
MerahPutih.com - Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) membantah adanya tudingan mengikuti aksi unjuk rasa menolak Undang-Undang Cipta Kerja (Ciptaker), Kamis (8/10).
KAMI secara kelembagaan tidak ikut dalam aksi, tetapi memberi kebebebasan kepada pendukung KAMI sebagai rakyat warga negara untuk mengemukakan pendapat dan aspirasinya.
"Tentu dengan pesan agar tidak terjebak ke dalam provokasi melakukan anarkisme,” kata Ketua Komite Eksekutif KAMI Ahmad Yani kepada wartawan dalam pernyataan sikap KAMI, di Jakarta, Senin (12/10).
Baca Juga:
Wadirintel Polda Jatim Minta Gatot Nurmantyo Turun dari Atas Panggung Saat Acara KAMI
Menurut Ahmad, pelaku anarkistis seperti membakar kendaraan, pos polisi, halte-halte bus bukan berasal dari KAMI, termasuk massa pengunjuk rasa kaum buruh, mahasiswa, dan pelajar.
“Sudah ada bukti di media sosial bahwa mereka patut diduga dari preman-preman bayaran,” tegas Ahmad.
Ahmad menuturkan, KAMI sudah menduga dan mengantisipasi akan adanya gerakan untuk mendiskreditkan atau membunuh karakter KAMI dengan cara-cara licik dan jahat.
Gerakan itu dalam bentuk memasang spanduk atau menyebarkan flyer yang menyudutkan KAMI.
“Atau menyusupkan perusuh dan pelaku pembakaran dan perusakan yang kemudian mengaku dari KAMI. Sebagai gerakan moral, KAMI hanya menyuarakan yang diyakini sebagai kebenaran yaitu meluruskan kiblat bangsa dan negara dari penyimpangan dan penyelewengan,” ujar Ahmad.

Seluruh komitmen itu, menurut Ahmad, tertulis dan ditandatangani oleh ketiga presidium atau salah satu presidium atau oleh Komite Eksekutif KAMI.
Salah satu dari suara moral itu adalah menolak Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja disahkan menjadi undang-undang (UU).
“KAMI mendukung gerakan kaum buruh, mahasiswa dan pelajar, serta elemen-elemen lain yang menuntut pembatalan UU tersebut. KAMI akan senantiasa mendukung gerakan yang sejalan dengan pikiran KAMI, dengan tidak perlu menunggangi atau ditunggangi,” ujar Ahmad.
Baca Juga:
Moeldoko Diminta Tak Ancam Rakyat, KAMI: Sikap Represif dan Otoriter Ketinggalan Zaman
Ahmad menyebut kalimat bahwa KAMI menunggangi aksi demo buruh, mahasiswa dan pelajar merupakan taktik agar massa buruh, mahasiswa dan pelajar tidak turun beraksi.
Gerakan penolakan terhadap UU Cipta Kerja sudah dinyatakan oleh organisasi-organisasi serikat pekerja, dan banyak organisasi lain.
Ahmad mengatakan, upaya mendiskreditkan kaum kritis terhadap pemerintah dengan melakukan anarkistis adalah cara lama untuk membungkam gerakan.
“Gerakan moral KAMI tidak akan terhenti dengan cara-cara seperti itu. KAMI boleh jadi akan memutuskan ikut bergabung dalam gerakan rakyat/umat, atau bahkan memimpinnya jika kezaliman, ketakaburan, dan ketidakadilan merajalela,” ujar Ahmad. (Knu)
Baca Juga: