Jutaan Warga Mengungsi Akibat Serangan Udara Israel di Lebanon
Senin, 30 September 2024 -
MerahPutih.com - Serangan udara Israel yang terus berlanjut telah memaksa sebanyak satu juta orang meninggalkan rumah mereka di Lebanon. Mereka kehilangan rumah dan nyawanya masih terancam hingga saat ini.
"Ini adalah pergerakan pengungsian terbesar yang mungkin pernah terjadi," kata Najib Mikati.
Kementerian Kesehatan Lebanon, dikutip dari BBC, Senin (30/9).
Mikati sebelumnya melaporkan bahwa lebih dari 50 orang tewas dalam serangan yang dilancarkan pada Minggu pekan kemarin, atau tepatnya dua hari setelah Israel membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di Beirut. Sementara itu, Hizbullah menembakkan lebih banyak roket ke Israel utara.
Dalam perkembangan terpisah, Israel mengatakan telah melakukan serangan udara skala besar terhadap target militer gerakan Houthi yang didukung Iran di Yaman.
Baca juga:
Lebanon Umumkan Berkabung Nasional 3 Hari Atas Kematian Pemimpin Hizbullah
Hizbullah juga mengonfirmasi pada hari Minggu bahwa komandan militer tinggi Ali Karaki dan seorang ulama senior, Sheikh Nabil Qaouk, juga tewas dalam serangan udara Israel. "Kita perlu terus menyerang Hizbullah dengan keras," kata kepala staf militer Israel Herzi Halevi.
Mikati mengatakan serangan udara telah memaksa orang-orang mengungsi dari Beirut dan bagian lain negara itu, termasuk daerah perbatasan selatan.
Pihak berwenang setempat tengah berjuang untuk membantu setiap orang yang membutuhkan, sementara tempat penampungan dan rumah sakit semakin tertekan karena banyaknya warga menjadi korban.
Seorang warga bernama Aya Ayoub yang berusia 25 tahun, mengatakan kepada BBC bahwa dia harus meninggalkan rumahnya di pinggiran selatan Tahweetet al-Ghadir di Beirut bersama keluarganya yang terdiri dari enam orang karena terlalu berbahaya untuk tinggal.
Baca juga:
Tanggapan Indonesia Atas Tewasnya Pemimpin Hizbullah oleh Serangan Israel
"semua bangunan hancur total", ujar Ayoub, yang saat ini menempati sebuah rumah pengungsian bersama 16 warga Lebanon lainnya. (ikh)