Jokowi Harus Hati-hati Pilih Calon Menteri

Selasa, 08 Oktober 2019 - Zulfikar Sy

MerahPutih.com - Ketua Pemuda Muhammadiyah Soenanto meminta Pesiden Joko Widodo (Jokowi) membutuhkan anggota kabinet yang benar-benar berkualitas.

Menurut Cak Nanto, parpol harus punya kemampuan mewujudkan cita-cita Jokowi yaitu melanjutkan pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia, investasi, pembenahan birokrasi, dan penggunaan APBN tepat guna.

Baca Juga:

Ditawari Masuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Pengamat Prediksi Fadli Zon Tak Akan Tolak

“Kami harap Pak Jokowi juga tidak hanya fokus calon-calon menteri dari partai. Tapi harus fokus bagaimana calon-calon profesional,” ujar Cak Nanto kepada wartawan di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/10).

Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri menjawab wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Rabu (7/12) siang. (setkab.go.id/Rahmat/Humas)
Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri menjawab wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Rabu (7/12) siang. (setkab.go.id/Rahmat/Humas)

Menurut Cak Nanto, Jokowi jangan sampai terjebak permainan partai pendukung, karena kelihatannya didikte partai pendukung.

Cak Nanto menambahkan, proporsi menteri antara profesional dan kader partai harus berimbang. Jokowi juga diharapkan meminta masukan publik.

“Seharusnya publik diminta saja aspirasi,” demikian Cak Nanto.

Baca Juga:

Namanya Disebut Masuk Kabinet Jokowi-Ma'ruf, Soetrisno Bachir: Sudah Tak Aneh

Jokowi dinilainya perlu meminta pertimbangan PPATK, KPK, dan BPK sebelum menentukan calon pembantunya di kabinet mendatang.

"Saya kira wajib itu mendengarkan masukan dari lembaga itu. Biar Pak Jokowi tidak terjebak oleh perilaku masa lalu. Sebab, dia harus bertanggung jawab karena menteri bawahannya sehingga aktivitas dia jadi terkuras ke urusan masa lalu bawahannya yang terpilih. Saya kira wajib dia mendengarkan semua kalangan," ujar Sunanto.

Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 Sunanto alias Cak Nanto. Dok. Istimewa
Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah periode 2018-2022 Sunanto alias Cak Nanto. Dok. Istimewa

Cak Nanto juga mendorong Jokowi untuk menerbitkan Perppu KPK. Menurutnya, hal itu akan menjadi solusi terbaik sebagai komitmen pemberantasan korupsi.

"Jadi kami berharap bahwa itu solusi terbaik untuk mempersiapkan pasal-pasal kemudian bisa dibahas bareng-bareng kepada publik sebagai komitmen pemberantasan korupsi," katanya

Pernyataan Sunanto menjawab apakah Jokowi perlu mendengar pertimbangan KPK hingga BPK sebelum menentukan sosok menterinya. (Knu)

Baca Juga:

Gerindra Bantah Prabowo Minta Jatah Tiga Menteri di Kabinet Jokowi-Ma'ruf

Bagikan

Baca Original Artikel
Bagikan